Jakarta (ANTARA News) - Kepopuleran film "Tiga Dara" (1956) dari dulu sampai sekarang tak bisa lepas dari salah satu elemen pentingnya: musik.

Musisi Saiful Bahri menggubah lagu-lagu di film musikal legendaris yang mendapat Piala Citra kategori Tata Musik Terbaik.di Festival Film Indonesia kedua tahun 1960.

Film "Tiga Dara" dirilis ulang setelah direstorasi dalam format digital 4K, dan lagu-lagunya dibawakan oleh musisi masa kini dalam album spesial "Aransemen Ulang Lagu-Lagu Asli Dalam Film Tiga Dara".

Aden Bahri, putra bungsu Saiful Bahri, mengomentari aransemen ulang lagu-lagu buatan ayahnya.

"Hasilnya luar biasa. Elemen asli musiknya dipertahankan, tapi masih enak didengar. Saya yakin ayah pasti bangga dengan kerja keras mereka," kata Aden dalam keterangan pers.

"Film 'Tiga Dara' ini saya tonton pertama kali waktu film ini ditayangkan di TVRI, di program Film Cerita Akhir Pekan tiap Sabtu malam. Meskipun saya tidak menonton di bioskop, tetapi saya tahu betul dari cerita saudara-saudara kami, bahwa film ini sukses sekali waktu beredar pertama kali di bioskop, dan memang ini termasuk karya ayah saya yang paling sukses."

Saiful Bahri lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, 19 September 1924. Bakat musik menonjol. Dia menjadi bagian dari Orkes Studio Jakarta dari tahun 1950 sampai 1960.

Di sela-sela kesibukannya, Saiful Bahri sudah mulai membuat ilustrasi musik untuk film mulai tahun 1951.

Salah satu prestasi paling menonjol yang pernah ditorehkan Saiful Bahri adalah saat menggubah lirik lagu "Negaraku" tahun 1957, yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Malaysia.

Malaysia menjadi rumah kedua Saiful Bahri, di mana dia menorehkan berbagai karya musik dan lagu sehingga dianggap sebagai musisi legendaris dan pahlawan seni Malaysia.

Meskipun begitu, Saiful Bahri juga tetap berkarya sebagai komponis dan ilustrator musik film Indonesia sampai di akhir hayatnya. Sebelum meninggal dunia pada 5 Desember 1976, dia menggubah ilustrasi musik film "Wulan Di Sarang Penyamun" (1976) di Tokyo.

Film "Tiga Dara" (1956) hasil restorasi digital 4K sudah ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia sekarang.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016