Banda Aceh (ANTARA News) - LIPI menyatakan berdasarkan penelitian ilmiah dan mempelajari sejarah tsunami sebelumnya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih berpeluang terjadi tsunami yang kemungkinan berasal dari Pulau Andaman. "Kemungkinan tsunami dari Pulau Andaman, namun kita tidak tahu kapan akan terjadi," kata Deputi Bidang Jasa Ilmiah yang juga pakar Ekologi LIPI, Prof Jan Sopaheluwakan, di Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Selasa. Hal itu disampaikannya saat berlangsung sosialisasi kesiagaan dan simulasi bencana yang dihadiri ratusan peserta dari pegawai negeri sipil dan aparat keamanan di kabupaten tersebut. Ia mengatakan, berdasarkan kajian dan penelitian para ilmuan wilayah pulau sumatera berpotensi tsunami, karena wilayahnya merupakan jalur patahan gempa membentang dari Lampung hingga ke Pulau Aceh dan selain pergeseran lempeng bumi di sepanjang perairan laut. Selain Aceh, wilayah yang memiliki potensi besar akan terjadi tsunami, yakni Sumatera Barat yang bersumber di kepulauan Mentawai. "Potensi tsunami cukup besar di Sumatera Barat dan kemungkinan tinggal menunggu kapan terjadi, karena dalam penelitian ilmiah energi gempa daerah tersebut semakin berkembang," katanya. Jadi, katanya, untuk wilayah Sumatera, potensi tsunami berpusat di utara Pulau Rondo dan di wilayah selatan kepulauan Mentawai. Untuk mengurang dampak tsunami tersebut, LIPI yang mendapat mandat dari pemerintah kini mengembangkan teknologi "Warning System Tsunami " yang ditempatkan di perairan India yang diharapkan tahun 2008 sudah berfungsi. "Jika warning sistim tersebut sudah terpasang dan berfungsi, informasi tsunami akan dapat diketahui dari negara tedekat, seperti Thailand, India dan kemungkinan Myanmar," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007