Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama-sama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat kesepakatan dalam pengaturan tata niaga di pasar yang dikelola PD Pasar Jaya.
"Akan ada intervensi pasar di DKI sehingga harga eceren bakal seperti yang diharapkan," kata Mendag setelah rapat yang dilakukan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin.
Menurut Mendag, kesepakatan antara ketiga belah pihak itu adalah terkait dengan upaya mempersingkat rantai pasok sehingga harga yang sampai di tangan konsumen juga tidak tinggi.
Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan penyerapan bahan pangan secara langsung oleh Perum Bulog yang kemudian juga akan segera dikirimkan ke ibukota.
Jadi, Enggartiasto menyatakan bahwa hasil produksi petani dapat bisa dengan cepat dijual kepada para konsumen di pasar-pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.
Sementara itu, Mentan Amran mengemukakan upaya ini adalah untuk menghilangkan peran perantara yang kerap dinilai mengakibatkan harga kebutuhan pangan meningkat.
Amran Sulaiman juga mengemukakan, akan ada pembahasan lanjutan dalam rangka membuat regulasi dari berbagai bahan pangan yang akan diatur dari kesepakatan tersebut.
Sebelumnya, Mentan juga telah menerbitkan Permentan nomor 34 Tahun 2016 sebagai pengganti Permentan Nomor 58 Tahun 2015 tentang pemasukan karkas, daging, dan olahannya.
Peraturan baru tersebut mengizinkan adanya impor potongan daging secondary cut dan jeroan kepada BUMN serta swasta, dan menghilangkan periodisasi impor untuk komoditas itu.
Menurut Amran, upaya ini ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi dalam negeri hingga akhir tahun, apalagi harga daging dari bakalan dan "feedlot" cukup tinggi di pasaran.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penurunan angka kemiskinan sebesar 0,27 persen dari total penduduk Indonesia, karena harga komoditas pangan yang stabil.
"Harga pangan itu komposisinya besar dalam konsumsi masyarakat miskin," kata Darmin di Jakarta, Senin (18/7).
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan itu juga mencerminkan mulai meratanya stabilitas pada berbagai harga komoditas, terutama untuk komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat miskin.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016