Bogor (ANTARA News) - Dua tokoh Syiah dari Iran yakni Ketua Mahkamah Agung Ayatullah Sayyid Mahmoud Hasyemi Syahrudi dan Ayatullah Mohammad Ali Attaskiri dipastikan tidak menghadiri "Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam Untuk Rekonsiliasi Irak" di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar). ANTARA News yang berada di Istana Bogor, Selasa sore melaporkan, selain kedua tokoh Syiah Iran tersebut, delegasi dari Irak yakni Mahmood Al Sumai Dai (Sunni), Sayyid Qodruddin Al Qubbanji (Syiah) juga belum dapat dikonfirmasikan akan hadir. "Delegasi Irak masih menunggu izin presiden mereka untuk dapat hadir pada pertemuan ini," kata sumber Departemen Luar Negeri (Deplu) RI. Sementara itu, dua tokoh Syiah dari Iran yang telah hadir dan bergabung dengan ulama Syiah dan Sunni dari berbagai negara adalah Sheikh Muhammad Mehdi Taskiri, dan Muhammad Mahdi Al Asifi. Presiden Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, pada pukul 16.25 WIB telah tiba di Istana Bogor guna membuka konferensi tersebut. Hingga berita ini dilaporkan pukul 17.05 WIB, delegasi ulama yang sudah datang berasal dari 10 negara yakni Iran, Yordania, Libanon, Malaysia, Mesir, Pakistan, Suriah, Turki --yang tokohnya yakni Ekmeleddine Ihsanoglu saat ini menjabat Sekjen OKI (Organisasi Konferensi Islam)--, Arab Saudi dan tuan rumah Indonesia. Delegasi Indonesia di antaranya adalah Ma`ruf Amin (MUI), Mahfur Usman (NU), Syafii Maarif (Muhammadiyah), Yunahar Ilyas (Muhammadiyah) dan Jalaludin Rahmat (tokoh Syiah). Konferensi yang berlangsung selama dua hari (3-4) April 2007 itu, pada Selasa pagi, diwarnai aksi demonstrasi oleh berbagai elemen mahasiswa, di kawasan Tugu Kujang di Jl Pajajaran, Kota Bogor, tak jauh dari Istana Bogor. Elemen mahasiswa itu dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Bogor, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO (Majelis Penyelemat Organisasi) Bogor dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Puluhan mahasiswa dari tiga elemen itu, mulai bergerak menuju Tugu Kujang, sementara di sisi lain, prajurit TNI dengan bersenjata lengkap laras panjang, terlihat siaga penuh di dekat Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang. Ketua KAMMI Daerah Bogor, Hermawan, dalam pernyataan sikapnya menyatakan bahwa mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk mencabut dukungan resolusi 1747 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK-PBB), yang menjatuhkan sanksi atas nuklir Iran.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007