Tidak tanggung-tanggung, bocah cantik yang biasa dipanggil Ocha ini membawa pulang 4 medali di International Youth Robot Competition ( IYRC). Keempat medali itu adalah medali emas Coding Mission, Exelent Award Steam Mission, Exelent Award Creatif Design A, dan medali perunggu Creatif Design B.
Menurut Penanggung Jawab Klub Robotik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Himmatul Laily Waisnaini yang juga mendampingi selama lomba berlangsung, keberhasilan Ocha tidak terlepas dari kemampuannya menyelesaikan tantangan yang diberikan dalam waktu yang sangat cepat. Ocha yang sekarang duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) ini bisa menyelesaikan track coding mission dalam waktu yang singkat. "Hanya butuh waktu sepuluh detik," katanya, Senin.
Selain Ocha, lanjut Laily, tim robotic senior Madrasah Pembangunan yang digawangi Azka Hafizh juga menyabet medali perak dalam kategori Coding Mission. Sedangkan dalam kategori grup, tim robotic Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memperoleh medali perunggu dan Exelent Award dalam kategori robot kreatif.
"Tema yang diusung dalam robot kreatif adalah Mesin Cap Batik Otomatis," papar alumni Pondok Pesantren Paiton Probolinggo ini.
Tim Mesin Batik otomatis ini terdiri atas Ocha (MI/SD), Azka Hafizh (MTs/SMP), dan Andi Faiz Naufal Zain (MTs/SMP). Oleh dewan juri, mereka dinilai mampu bekerja secara tim dan menunjukkan kekompakan. "Kerja Tim kreatif sangat kompak, memadukan unsur nilai budaya bangsa dan teknologi robot," imbuh Laily.
Sebagai wali murid, Laily berterima kasih kepada para pendidik dan pembina Madrasah Pembangunan. Dia menilai bahwa pilihannya untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya di madrasah tidaklah keliru. Dia merasa siswa madrasah saat ini juga memiliki kesempatan yang sama dan bahkan lebih dalam mengukir prestasi.
"Selain belajar pelajaran umum dan agama, di madrasah anak-anak saya juga belajar sains dan teknologi," katanya sebagaimana dikutip kemenag.go.id.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016