Rio de Janeiro (ANTARA News) - Andy Murray menjadi petenis pertama yang memenangi dua medali emas tunggal putra pada Minggu (14/8), ketika dia mengalahkan petenis Argentina Juan Martin del Potro 7-5, 4-6, 6-2, 7-5 dalam laga final yang berlangsung sengit.

Gelar juara di Rio menambah jumlah medali Murray, yang diperoleh tahun 2012 serta gelar juara Grand Slam dari AS Terbuka (2012) dan Wimbledon (2016). Itu juga memperpanjang kemenangan beruntun petenis 29 tahun tersebut menjadi 18.

Final itu menjadi salah satu pertandingan terbaik di Olimpiade, berlangsung lebih dari empat jam dan berakhir dengan kedua petenis itu berangkulan di depan net.

"Pertandingan hari ini naik turun, sangat menegangkan. Kami berdua memiliki banyak peluang, dan itu pertandingan yang panjang dan melelahkan. Saya senang saya berhasil melewatinya," kata Murray.

Del Potro, peraih medali perunggu di London empat tahun lalu, sulit dihibur di akhir pertandingan, tak mampu menahan air mata di tepi lapangan.

Petenis Argentina itu berjuang kembali ke peringkat atas setelah menjalani tiga operasi.

"Apa yang dia lewati selama tiga tahunan terakhir dan pergelangan tangannya, saya tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya secara mental, betapa mengecewakannya bagi dia," tambah Murray.

"Untuk kembali bermain di level ini, bertanding di ajang terbesar dan berkompetisi melawan pemain-pemain hebat di dunia sangat luar biasa bagi dia. Dia seharusnya bangga dengan usahanya," katanya seperti dilansir kantor berita AFP. (mr)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016