Jakarta (ANTARA News) - Politik itu adalah ideologi, keyakinan dan konsistensi. Karena itu, sejak awal politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait tidak berubah sikap, secara pribadi ia tetap dan terus mendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Terkait dukungan PDI Perjuangan, Maruarar tidak mau berkomentar. Namun yang jelas, selama belum ada keputusan resmi, maka semua bisa berwacana dan berdebat. Ia sendiri yakin dengan "matahati" pada akhirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memilih Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Apalagi selama ini komunikasi Ahok dengan Mega juga sangat baik, dan Ahok sama sekali tidak pernah bicara negatif soal Mega.
Hal itu disampaikan Maruarar Sirait saat menjadi narasumber dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia dengan tema Kinerja Pemerintahan Jokowi Pasca Reshuffle Kabinet Jilid II di Jakarta, Minggu (14/8).
Hasil survei ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Sebagai panelis, Maruarar Sirait, politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkieflimansyah.
Menurut Maruarar, kepemimpinan Jokowi-Ahok saaat Gubernur DKI (2012-2014) maupun Ahok-Djarot (2014-2016) merupakan kepemimpinan yang saling mengisi. Karena itu, sudah tepat bila Ahok kembali memimpin Jakarta. Apalagi, selama 4 tahun memimpin sudah banyak perubahan di Jakarta. Termasuk soal banjir, layanan pendidikan, layanan kesehatan maupun pembangunan infrastruktur.
"Saya yakin konstituen PDI Perjuangan di Jakarta maupun konstituen PDI Perjuangan di Indonesia mendukung Ahok," ujarnya.
Maruarar pun melihat elektabilitas Ahok masih jauh melampaui nama-nama yang sudah beredar meskipun Ahok sudah diserang dengan berbagai isu, termasuk isu hukum maupun ras.
"Ini menunjukkan rakyat puas dengan kinerja Ahok," katanya.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016