Jakarta (ANTARA News) - Beberapa oknum TNI yang terlibat bentrokan dengan polisi pasca pertandingan sepakbola antardesa, memperebutkan piala "Moncong Putih" yang diprakarsai pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Buleleng, Minggu (1/4), kini telah diperiksa.Kini sudah diselesaikan pada satuan tingkat bawah, dan beberapa anggota sudah diperiksa, kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso usai menerima Wing Penerbang Kehormatan TNI Angkatan Udara, di Mabes TNI AU, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, sangat prihatin dengan bentrokan antara TNI-Polri yang kembali terjadi. "Karena itu, saya sudah ingatkan kembali pada setiap kesempatan termasuk saat Apel Dansat TNI AD, agar setiap anggota prajurit bisa menjaga perilakunya," ujar Djoko. Pada kesempatan yang sama, Kepala Polri Jenderal Sutanto mengatakan, bentrokan yang terjadi antara TNI-Polri memang merupakan fenomena yang memprihatinkan dan pihaknya selalu mengkomunikasikan fenomena itu ke semua jajarannya agar tidak terus terjadi. Bentrok antaroknum aparat Raider-900 dan anggota Polres Buleleng pada Minggu (1/4) petang lalu, berawal dari adanya pertandingan sepakbola antardesa, memperebutkan piala "Moncong Putih" yang diprakarsai pengurus PDIP Buleleng. Pada sore hingga petang hari itu, bertanding kesebelasan dari Desa Sidaji melawan Desa Banyuning, yang tercatat diperkuat beberapa anggota TNI. Di akhir pertandingan, antarkedua kesebelasan tersebut terjadi keributan, praktis mengundang kehadiran petugas Dalmas dan beberapa unsur lain dari jajaran Polres Buleleng untuk mengambil langkah-langkah pengamanan. Polisi yang kemudian berupaya merelai keadaan, secara tiba-tiba muncul satu truk anggota Raider-900 merangsek ke tengah lapangan sambil melepaskan serentetan tembakan ke udara. Mendengar itu, suasananya semakin kacau, dan saat itulah oknum-Raider tersebut menghantam dan menganiaya beberapa anggota Polri menggunakan tangan kosong dan popor bedil. Akibatnya, Ipda Wayan Wetem dan Briptu Kadek Risapa yang mengalami luka-luka robek dan memar cukup serius, harus segera dilarikan ke RSUD Singaraja. Sementara, Ipda Eko Iskandar yang mengami luka tidak terlalu berat, hanya menjalani rawat jalan. Selain melukai tiga polisi, oknum-TNI juga sempat mencegat dan menembaki bagian roda kendaraan truk yang dipergunakan para suporter dari kesebelasan Desa Sudaji hingga seluruh roda belakangnya kempes. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007