Malang (ANTARA News) - Luberan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di kawasan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, membuat PT KAI setiap hari kehilangan ribuan penumpang jurusan Malang-Surabaya (pergi-pulang), dengan total kerugian materi dari tiket mencapai ratusan juta rupiah. Kepala Stasiun Kotabaru Malang, Wahyuono Yuli Putranto, Selasa, mengakui bahwa mulai ditutupnya jalur KA di Porong-Sidoarjo sejak sore (2/4) lalu, membuat PT. KAI mengalami kerugian cukup besar khususnya dari pendapatan penjualan tiket penumpang. "Rata-rata kami kehilangan penumpang sampai 1.200 lebih per harinya, karena KA jalur Malang-Surabaya baik express maupun ekonomi cukup padat," tuturnya, ketika dikonfirmasi soal dampak lumpur Lapindo terhadap perjalanan KA jurusan Malang-Surabaya. Apalagi, KA Penataran yang biasanya beberapa kali mengangkut penumpang dari Blitar-Malang-Surabaya, juga ditiadakan, maka jumlah penumpang juga semakin berkurang, karena mereka lebih memilih menunda perjalanannya ke Surabaya. Untuk menyiasati agar pengguna KA tetap terakomodir, lanjutnya, PT KAI mulai mengoperasikan KA kelas ekonomi Rapi Doho melalui jalur selatan, yakni Kepanjen-Blitar-Tulungagung-Kertosono dan Surabaya. Dengan menggunakan jalur alternatif lewat selatan itu, memang akan lebih panjang dan lama, minimal sampai enam jam dengan harga tiket juga ada kenaikan hampir dua kali lipat yakni dari Rp3.000 menjadi Rp8000 per orang. Ia mengakui, pihaknya tidak bisa menentukan sampai kapan batas pengalihan jalur KA dari Malang-Surabaya dan dioperasikannya kembali KA Penataran, karena semua tergantung kondisi rel di kawasan Porong. "Kalau penanganannya cepat, tentu pengoperasian kembali KA dan pengembalian jalur seperti semula juga cepat. Namun jika sebaliknya, kita tidak tahu sampai kapan kondisi seperti ini akan berlangsung," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007