Saya sudah berusaha maksimal agar tetap terlaksana"
London (ANTARA News) - Acara promosi budaya dan kuliner Indonesia yang dibalut dalam acara "Hello Indonesia" sedianya diselingi dengan penampilan pelantun "Sakitnya tuch d isini", Cita Citata, di alun alun kota London, Trafalgar Square, Minggu 14 Agustus dicancel oleh pihak penyelenggara EO di London.
Namun, Cita Citata yang akan menjadi Duta Budaya Indonesia gagal tampil di London, Minggu, karena acara Hello Indonesia sendiri juga urung digelar.
Pengusaha Indonesia di London Usya Soeharjono yang mempunyai izin penyelenggaraan Hello Indonesia saat dihubungi koresponden Antara London, Sabtu malam, menyebutkan acara dibatalkan oleh EO di London.
"Saya sudah bayar DP dan saya akan bayar lagi hari Kamis. Sisanya dilunasi setelah acara. Tapi karena ada peserta yang belum bayar dan saya tidak bisa menunjukkan surat jaminan tertulis dari peserta. Acara ini di cancel oleh pihak EO.
Padahal Usya menyebutkan bahwa ia sudah berusaha dengan maksimal. "Saya sudah berusaha maksimal agar tetap terlaksana. Sekali lagi mohon maaf," demikian Usya Soeharjono kepada Antara London.
Menurut rencana Cita Citata akan berada di London untuk menghadiri acara bertajuk Hallo Indonesia. Tidak hanya menjadi penghibur dengan lagu-lagu hitsnya, Cita juga akan menjadi duta budaya Indonesia.
"Alhamdulillah Cita bisa memperkenalkan budaya Indonesia. Enggak hanya budaya aja, tapi juga memperkenalkan makanan Indonesia di London," kata Cita yang bangga sekali bahwa Indonesia punya banyak potensi wisata, kuliner serta berbagai jenis kebudayaan.
Cita juga senang dapat memberikan informasi soal Indonesia kepada masyarakat London khususnya dan Inggris pada umumnya," tutur Cita Citata yang harusnya menahan kekecewaan karena menyelenggara menyatakan acara Hello Indonesia di cancel.
Dalam website Mayor of London yang menyampaikan berita pembatalan acara promosi Indonesia yang disebutkan "Indonesia Day 2016 - this event has been cancelled yang disebutkan akan diadakan pada hari Sabtu tanggal 13 Augustus sementara panitia Hello Indonesia menyebutkan acara akan diadakan pada hari Minggu 14 Agustus.
Dalam website disebutkan "Please note that unfortunately the event organisers for Indonesia Day 2016 have cancelled this event. We apologise for any inconvenience caused."
Festival yang diselenggarakan untuk yang ke-tiga kalinya sejak 2014 ini bertujuan memperkenalkan Indonesia secara lebih luas kepada warga Inggris dan manca negara. Inggris dikenal sebagai jantung ibu kota dunia.
Disebutkan penyelenggara acara tahunan ini pemilik Restauran Nusa Dua di London, Usya Soeharjono memdapat dukungan dari Kantor Walikota London dan diakui KBRI di London.
Besarnya minat masyarakat di London terhadap acara ini dibuktikan dengan tingginya jumlah pengunjung ke acara ini sejak 2014 yang mampu menyedot 15.000 pengunjung diharapkan dapat meningkat menjadi 30.000 pengunjung pada tahun ini.
"Kami sangat serius dalam mempromosikan Indonesia di Inggris. Dipilihnya Trafalgar Square sebagai tempat pelaksanaan festival ini, karena tempat ini dilalui puluhan ribu orang setiap harinya, serta lokasinya di pusat Kota London yang berdekatan dengan istana Buckingham Palace, Big Ben, dan rumah kediaman Perdana Menteri Inggris di Downing Street," kata Usya.
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan asing ke Indonesia pada tahun 2015 berjumlah 10.406.759 wisatawan, dan jumlah wisatawan asal Inggris mencapai lebih dari 200.000 pengunjung. Sejak tahun 2014, jumlah wisatawan Inggris meningkat sebanyak 20 persen dan wisawatan asal Inggris ini merupakan jumlah wisatawan terbesar dari Eropa yang berkunjung ke Indonesia.
Cita citata tidak sendiri yang merasa kecewa tampaknya Badan Ekonomi Kreatifitas Indonesia yang dipimpin Triawan Munaf serta pengisi acara diantaranya kelompok dari Lila Bhawa serta penyanyi Indonesia yang masuk semifinal BGT Ana dan Fia Almanda serta pengisi stand yang akan mempromosikan kuliner Indonesia seperti Warung Windsor yang dikenal dengan sate Windsor serta Bakso Bola Bola pun harus menahan kekecewaan.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016