Jakarta (ANTARA News) - Ibarat air laut, suasana hati (mood) Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla, untuk mendengarkan ceramah agama dari seorang kyai juga ada kalanya pasang dan di lain waktu menyurut. Suasana hati yang diungkapkan sang Wapres itu tampaknya terarah pada sosok KH Zaenuddin MZ yang dijuluki "dai sejuta umat". "Dulu waktu pertama kali mengenalnya (Zaenuddin MZ) di Makassar, saya harus menjaga jendela-jendela masjid, agar tidak roboh karena membludaknya jamaah," kata Wapres saat memenuhi undangan Zaenuddin MZ untuk acara maulid Nabi Muhammad SAW. "Tapi, pernah saya sudah malas untuk mendengarkan kyai. Itu karena kyai yang dulu adalah untuk semua umat telah menjadi kyai untuk setengah umat saja," ujar Wapres, yang agaknya menyindir KH Zaenuddin yang juga tokoh pendiri Partai Bintang Reformasi (PBR) itu. Memang Zaenuddin MZ pernah meredup popularitasnya sebagai dai setelah dia berpolitik praktis dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selanjutnya, kyai tersebut bersama sejumlah kader PPP mendirikan PPP Reformasi yang kemudian bermetamorfosa menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR). Namun, Zaenuddin kemudian mengundurkan diri dari PBR yang didirikannya, setelah merasa gagal mendamaikan perseteruan dua kadernya, Bursah Zarnubi dan Zaenal Maarif. Selanjutnya, dia memutuskan kembali berkonsentrasi pada dakwah untuk umat. "Ini adalah alasan kenapa saya bersedia hadir memenuhi undangan, karena sekarang kyai sudah menjadi untuk seluruh umat lagi," kata Wapres Kalla, yang kontan disambut tepuk tangan mereka yang hadir. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007