Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Bank Indonesia, Sabtu, memberikan Rp2 miliar untuk memfasilitasi pelestarian tradisi dan budaya melayu, di antaranya untuk pembangunan balai adat dan sarana prasarana pendukung tujuan wisata Melayu di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan, seni dan budaya Melayu tidak boleh terkikis oleh modernisasi, terlebih nilai estetika Melayu akan menjadi salah satu ciri khas Indonesia dan menjadi daya tarik untuk pariwisata.
"Pulau Penyengat memiliki nilai sejarah dan menjadi tempat lokasi-lokasi penting akar peradaban Melayu, maka itu pariwisata dan kemaritiman di Penyengat harus terus berkembang," ujarnya, Sabtu.
Agus merekemondasikan untuk pembangunan sektor kemaritiman yang terintegratif di seluruh wilayah Kepulauan Riau. Pembangunan tersebut diharapkan dapat mendongkrak kontribusi sektor kemaritiman yang saat ini baru mencapai 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.
Sedangkan sarana prasarana pariwisata yang akan dibangun Bank Indonesia di Pulau Penyengat adalah revitalisasi moda transportasi wisata, pembuatan marka jalan, pagelaran seni Melayu secara berkala selama satu tahun, dan renovasi sarana pendukung destinasi wisata di Pulau Penyengat.
Bank Sentral juga memberikan bantuan sosial kepada Pondok Pesantren Al Kautsar dan Kelompok Tani Maju Jaya serta penyediaan fasilitas pendukung gerai nelayan. Bantuan itu untuk program percontohan paya pengendalian inflasi di Tanjung Pinang serta memajukan ekonomi nelayan berbasis koperasi.
Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016