Mereka terpilih setelah melewati tahap seleksi. Mereka terpilih dari 1.808 pelamar."
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 168 dosen Indonesia terpilih untuk melanjutkan studi jenjang strata tiga (S-3) atau doktor di berbagai perguruan tinggi di luar negeri melalui program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri.
"Mereka terpilih setelah melewati tahap seleksi. Mereka terpilih dari 1.808 pelamar," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ali Ghufron Mukti di Yogyakarta, Jumat.
Pada lokakarya Pra-Keberangkatan Calon Penerima Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri (BUDI-LN) angkatan I tahun 2016, Ghufron mengatakan BUDI merupakan sinergi antara Ditjen Sumber Daya, Iptek, dan Dikti Kemristekdikti dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemkeu).
"BUDI berupa beasiswa bagi para dosen perguruan tinggi di lingkungan Kemristekdikti untuk menempuh program doktor di luar negeri. Kerja sama ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian target dosen berkualifikasi S-3 pada perguruan tinggi sesuai Renstra Kemristekdikti 2015-2019," katanya.
Menurut dia, tujuan utama lokakarya tersebut adalah mempersiapkan mereka agar mempercepat proses adaptasi dan studi sehingga dapat selesai sesuai dengan lama beasiswa yang diberikan.
Tujuan utama itu dilaksanakan dengan memberi pemahaman cara penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan akademik yang baru dan kiat beradaptasi dengan adat istiadat dan tradisi baru.
"Selain itu juga memberikan penyegaran tentang rasa kebangsaan dan nasionalisme sehingga mereka dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia serta menyiapkan mereka agar dapat menyelesaikan studi sesuai dengan waktu yang diberikan," kata Ghufron.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan 168 dosen itu berasal dari berbagai bidang studi di antaranya tekni, sains, kedokteran dan kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi, pertanian, akuntasi dan keuangan, budaya, seni, dan bahasa, serta hukum.
"Mereka akan menempuh studi di perguruan tinggi di berbagai negara di antaranya Jepang, Australia, Inggris, Belanda, Italia, Jerman, Prancis, Denmark, Austria, Selandia Baru, Belgia, Finlandia, Korea Selatan, Thailand, dan Taiwan," kata Eko.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016