Atlet asal Jawa Timur itu harus mengakui keunggulan Mauro Nespali dari Italia dengan skor 0-6 dalam pertandingan di bawah cuaca hujan gerimis di arena panahan Sambodromo, Rio de Janeiro.
Pertandingan hanya berlangsung tiga set 25-29, 27-29, dan 26-27. Riau Ega tidak bisa menampilkan performa terbaiknya seperti ketika ia mengalahkan unggulan pertama asal Korea Selatan Kim Woojin pada babak sebelumnya.
Mauro Nespoli sendiri sebelumnya pada babak pertama perorangan putra ini juga menyingkirkan atlet Indonesia Muhammad Hanif.
Setelah pertandingan usai Riau Ega mengakui bahwa ia tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di bawah cuaca hujan tersebut.
"Mungkin dari saya sendiri juga bisa cepat beradaptasi dengan keadaan. Begitu saat sudah dapat moment untuk menyusul, skornya sudah ketinggalan jauh," kata atlet kelahiran Blitar (Jatim) 25 Oktober 1991 itu.
Mahasiswa Universitas Narotama Surabaya itu sempat membuat kejutan ketika saat bertanding melawan Kim Woojin pada babak 32 besar. Ketika itu Kim Woojin merupakan andalan Korea Selatan dalam meraih medali emas nomor beregu putra.
Dua atlet Indonesia lainnya yakni Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama sudah tersisih di babak pertama.
Sementara itu pelatih tim panahan Indonesia Denny Trisjanto mengatakan bahwa dalam olahraga panahan ini banyak yang menentukan keberhasilan atlet saat berlomba.
"Bisa faktor cuaca, faktor mental juga. Yang jelas atlet perlu lebih banyak mendapat pengalaman bertandingan di segala situasi," kata Denny.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016