Islamabad (ANTARA News) - Pucuk pimpinan regional kelompok garis keras ISIS Hafiz Saeed Khan tewas dalam operasi bersama pasukan Amerika Serikat-Afghanistan, demikian kata Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Omar Zakhilwal, Jumat.
"Saya dapat konfirmasi bahwa pemimpin Daesh (julukan lain untuk ISIS), Hafiz Saeed Khan, telah tewas," kata Dubes Zakhilwal saat diwawancarai televisi Pakistan berbahasa Pastho, Mashriq, sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita China Xinhua.
Wawancana tersebut akan ditayangkan Minggu depan, demikian pernyataan manajemen stasiun televisi yang berkantor di Peshawar, Pakistan, itu.
Dubes Afghanistan itu menyatakan bahwa pemimpin ISIS tewas bersama beberapa aktivis dalam serangan AS pada 26 Juli lalu dengan dukungan pasukan darat Afghanistan.
Media Afghanistan juga mengutip seorang pejabat militer lain untuk mengonfirmasi kematian Saeed Khan.
Komandan Selab Corps 201 Mayor Jenderal Mohammad Zaman Wazir menyatakan bahwa sedikitnya 23 komandan ISIS, termasuk komandan Hafiz Saeed tewas dalam serangan pasukan asing yang menggunakan pesawat tanpa awak.
ISIS dan AS tidak mengomentari klaim terkini oleh para pejabat Afghanistan itu. Pejabat keamanan Afghanistan mengklaim tewasnya Saeed Khan, namun klaim mereka terbukti tidak benar.
Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi mengangkat Saeed Khan sebagai komandan di wilayah yang disebut dengan Provinsi Khorasan yang terdiri dari Afghanistan, Pakistan, sebagian Iran, dan negara-negara di Asia Tengah.
Saeed Khan, seorang mantan pemimpin senior Tahrik e Taliban Pakistan (TTP), merupakan kepala ISIS yang memimpin Afghanistan setelah mereka berjanji sumpah setia terhadap ISIS pada akhir 2014.
Dia dianggap memiliki pemikiran garis keras dengan pendekatan anti-Syiah dalam TTP. Dia pernah menjabat sebagai kepala TTP untuk wilayah suku Orakzai di Pakistan.
Saeed Khan mendalangi serangan, termasuk serangan kelompok pertama yang mematikan di Kabul bulan lalu yang menewaskan hampir 80 orang yang tergabung dalam komunitas Hazara.
ISIS juga menyerang konsulat Pakistan di Jalalabad pada bulan Januari yang menewaskan tujuh personel keamanan Afghanistan. (Uu.M038)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016