Bangkok (ANTARA News) - Petinju wanita Thailand Siriporn Taweesuk, yang dihukum karena mengedarkan obat terlarang, akan bertarung di lembaga pemasyarakatan akhir pekan ini untuk memperebutkan gelar dunia kelas terbang ringan yang saat ini lowong, demikian diumumkan di Thailand, Selasa. Siriporn yang dikenal dengan panggilan "Samson", akan bertarung melawan petinju Jepang, Ayaka Miyano, untuk merebutkan gelar kelas terbang ringan puteri, Selasa, di luar kota Bangkok, kata bos LP Thailand, Nathee Chitsawang. Petinju wanita itu dihukum 10 tahun penjara karena mengedarkan sedikit narkotik dan ia akan berada dalam penjara sedikitnya lebih dari satu tahun lagi. Namun Nathee mengatakan, bila petinju itu menang, ia akan mendapat jaminan bersyarat untuk meninggalkan penjara, agar dapat mempertahankan gelarnya di luar negeri. "Bila ia menang dan harus mempertahankan gelar di luar negeri, ia akan mendapat kebebasan bersyarat," katanya. Ia dapat saja menjalani hukuman bersyarat kapan pun, karena ia sudah menjalani masa hukuman lebih dari dua pertiga dan memiliki rekor baik dalam penjara, tambahnya. Nathee mengatakan, bila Siriporn menang, maka ia mungkin merupakan petinju pertama di dunia yang memenangi gelar dunia dalam pertandingan dalam lembaga pemasyarakatan. Ini untuk yang ketiga kalinya Departemen Koreksi Thailand (Thai Corrections Department) dan WBC bekerja sama menyelenggarakan pertandingan dalam penjara di Bangkok. Tahun lalu, petinju wanita Siriporn Sor Siriporn, dikenal dengan nama "Black Rose," kalah atas juara Jepang, Nanako Kikuchi, Mei, dan masa tahanannya juga dipotong, demikian AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007