Aku bukan selebriti, aku tetap hanyalah Simone
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Dia memiliki sejuta follower Instagram, berbalas cuit dengan bintang reality show Kim Kardashian dan berulang kali menjadi sampul berbagai majalah Amerika.
Simone Biles, remaja senam fenomenal mematrikan kebintangannya dengan gelembung personalitasnya dan kesangatakrabannya dalam menggunakan media sosial, selain karena memenangkan medali emas Olimpiade bersama tim AS dalam nomor beregu dan pada nomor senam artistik all-around perseorangan putri.
Sudah terkenal sebelum Olimpiade, remaja putri berusia 19 tahun ini langsung menjadi sorotan Olimpiade untuk menjadi sensasi olah raga global. Sebuah posting Instagram imut pun meluncur.
"'Boa noite,' atau 'Selamat malam' dalam Bahasa Portugis,'' kata dia belum lama ini di Rio, dengan memposting selfie bersama finalis all-around rekan senegaranya Aly Raisman dengan mengenakan kostum AS, Biles mengenakan kostum warna ungu, sedangkan Raisman dengan masih mengenakan masker wajah.
Sudah dianggap sebagai pesenam terbesar sepanjang masa, Biles menutup atraksi senam mempesonanya dengan gerakan ganda setengah puntiran yang membuat para juri, penonton dan bahkan lawan-lawannya pun menyukainya.
Kekaguman itu tumpah di media sosial, ketika remaja yang besar di Texas itu mencuit Rabu lalu bahwa dia telah melewati angka satu juta follower Instagram dan kemudian mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya dengan kalimat ''I LOVE YALL'' (Aku cinta kalian semua).
Biles juga mengundang decak kagum pada selebritis termasuk bintang pop Taylor Swift dan bekas idola remaja Zac Efron.
"North menonton @Simone_Biles dengan kagum!," cuit selebriti Amerika Kim Kardashian belum lama ini, merujuk anak perempuannya yang masih berusia tiga tahun buah cintanya dengan rapper Kanye West. "North berguling-guling di kasur menirukan gerakan dia (Biles), lol."
Tanpa membuang waktu, Biles mencuit balik bahwa North hanya membutuhkan triko Simone Biles dari perusahaan GK Elite untuk menjadi "my mini me!" (miniatur saya).
Tentu saja, begitu Olimpiade usai, tidak ada jaminan Biles akan terus bersemayam dalam hati orang.
Para pesenam langsung mendapat perhatian publik setiap empat tahun sekali, namun mereka jarang terus bersinar pada dua Olimpiade berturut-turut, kebintangan mereka kadang meredup dengan cepat.
Pengalaman pesenam AS Gabby Douglas, yang memenangkan senam artistik nomor all-around pada Olimpiade 2012 di London, menunjukkan sulit menyeimbangkan tumpahnya perhatian dengan latihan yang intensif.
Setelah Olimpiade London, Douglas istirahat dua tahun, membintangi acara reality show televisi dan gonta ganti pelatih beberapa kali. Juli silam dia bermasalah di pengadilan dan ada kekhawatiran dia tidak akan bisa masuk Olimpiade Rio kendati penampilannya tetap hebat.
Sebaliknya bakat dan etos kerja Biles luar biasa sehingga jalan dia bergerak lebih lembut. Pada banyak hal kisah hidupnya yang menarik telah membuatnya menjadi kesayangan media.
Pada usia tiga tahun, Biles diadopsi oleh kakeknya karena ibu biologisnya kecanduan alkohol dan narkotika sehingga tidak bisa merawat anaknya.
Orang tua angkatnya Nellie dan Ron yang juga kakek-neneknya itu memasukkan Simone dalam program senam di Texas setelah sehari kunjungan ke sebuah sanggar senam yang akhirnya menjadi awal kesuksesan dia menjadi sepuluh kali juara dunia senam.
Dikerubuti kamera dan mikrofon wartawan setelah sukses medali emas Kamis malam waktu setempat, Biles menjauhkan diri dari sorotan.
"Aku bukan selebriti, Aku tetap hanyalah Simone," kata remaja bertinggi 145 cm itu kepada wartawan. "Tetapi memang luar biasa dikenal karena semua keberhasilan saya dan Tim AS selama Olimpiade ini."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016