Mekkah (ANTARA News) - Suhu udara di Mekkah, Arab Saudi, hingga hari ketiga pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama selalu berada pada kisaran 43 derajad Celcius saat tengah hari.
Pada Kamis, suhu udara di pagi hari tercatat 39 derajad Celcius dan terus merangkak naik hingga mencapai 43 derajad Celcius pada pukul 14.00 waktu Arab Saudi. Suhu udara tersebut diperkirakan akan terus naik pada saat seluruh jamaah haji melakukan prosesi haji.
Sementara itu kecepatan angin tercatat 25 kilometer per jam dan kelembapan 35 persen.
Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menyampaikan kekhatirannya pada suhu udara di Mekkah saat musim haji tahun ini.
Cuaca Mekkah yang ekstrim karena telah memasuki musim panas diprediksi akan menyulitkan jemaah haji Indonesia yang tidak terbiasa dengan suhu udara di atas 40 derajad Celcius, terutama jamaah resiko tinggi yang kesehatannya tidak prima.
Tahun 2015 bahkan tercatat suhu dapat mencapai 50 derajad Celcius pada saat jemaah haji melakukan wukuf atau tinggal di padang Arafah.
Untuk itu jemaah Indonesia diminta untuk menjaga kesehatannya dengan tidak melakukan terlalu banyak kegiatan di luar ruangan, di luar kegiatan-kegiatan wajib saat berhaji.
Jemaah juga dianjurkan untuk selalu membawa payung, topi dan semprotan air jika berada di luar ruangan.
Bagi jemaah haji gelombang pertama yang mulai diberangkatkan pada 9 Agustus diharapkan terlebih dahulu melakukan adaptasi di Madinah dan pandai-pandai mengatur kegiatannya sebelum prosesi puncak haji pada September untuk menghindari kelelahan. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai bergerak menuju Mekkah dari Madinah pada 18 Agustus.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016