Medan (ANTARA News) - Masyarakat diajak untuk menjadikan budaya menanam pohon sebagai gerakan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di Medan, Kamis, mengatakan, kepedulian pada kelestarian lingkungan dapat diwujudkan dalam bentuk menanam pohon apapun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Jadikan menanam pohon sebagai budaya. Di samping itu terus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Kota Medan tahun 2016.
Ia mengatakan kondisi lingkungan di Kota Medan saat ini sudah cukup baik namun belum sempurna, untuk itu perlu terus dilakukan pembenahan, sehingga kondisi lingkungan bisa lebih baik lagi ke depannya.
Untuk mewujudkannya, tentunya perlu dukungan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan yang ada.
"Buanglah jauh-jauh anggapan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah sebuah beban. Justru mari tumbuhkan menjadi suatu inisiatif kepedulian akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Di tingkat Kota Medan, kata dia, beberapa isu lingkungan strategis masih menjadi agenda penanganan prioritas oleh SKPD terkait, diantaranya penurunan kualitas air permukaan yang disebabkan adanya trend positif terhadap pertumbuhan jumlah penduduk dan kegiatan industri.
Lalu sistem pengelolaan persampahan yang masih kurang tertata dengan baik, rawan terhadap genangan air hingga permasalahan kumuh dan persoalan sanitasi di dalamnya.
Sebagai langkah penanganan, program dan kegiatan prioritas Pemkot Medan masih fokus untuk membenahi masalah pemukiman dan kebinamargaan, karena jika kedua sektor tersebut tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan memicu turunnya kualitas lingkungan.
"Semoga kita dapat terus memelihara keseimbangan ekosistem, bukan hanya untuk generasi kita tetapi juga untuk anak cucu kita kelat. Untuk itulah melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, mari kita peduli dan terus menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016