Djakarta, 11 Agustus 1952 (Antara) - Film "Si Pintjang" jang pada Festival Film Sedunia di Carlsbad (Tjekoslowakia) mendapat hadiah istimewa sebagai salah satu film jang terbaik, sesudah festival itu dibawa keliling dan dipertundjukkan dimuka kaum2 pekerdja di seluruh Tjekoslowakia.
Padatg.30 Djuni jang lalu, film "Si Pintjang" dipertundjukkan di Hradec Kralove di Moravia dan dikundjungi oleh kira2 8 ribu orang. Kemudian akan dipertundjukkan pula di Kladno, kota di sebelah barat Praha, tg.20 Agustus, lalu di Pardubice tg 21 Agustus dan kelain2 tempat.
Sambutan pada umumnja sama, ialah tidak menjangka dari Indonesia akan datang film jang begitu baik menggambarkan kehidupan rakjatnya.
Dalam pertjakapan dengan beberapa orang2 film jang terkemuka di festival tersebut, semuanja menjatakan ingin mengadakan pertukaran dengan film Indonesia.
Film Indonesia "Si Pintjang" seakan2 membuka mata dunia kepada kehidupan dan usaha2 konstruktif jang sedang dilakukan di Indonesia, jang menarik minat para ahli2 film untuk mengetahui lebih landjut.
Polak, dari perusahaan Film Negara di Tjekoslowakia, menjatakan perasaannja bahwa dengan datangnja film "Si Pintjang" itu negara Indonesia dan kehidupan rakjatnja, jang begitu djauh dari kita kini seakan2 sangat dekat dengan kita, dan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan saling mentjintai.
Perusahaan Film Negara Tjekoslowakia ingin sekali membeli, tidak hanja dilm "Si Pintjang" tetapi djuga film2 Indonesia lainnja, dan segera akan mengadakan hubungan dengan instansi2 di Indonesia jang bersangkutan.
Ketika ditanja film apa jang mereka sukai, didjawab bahwa terutama film jang menggambarkan kehidupan rakjat sehari-hari, atau film2 historis tentang pahlawan2 nasional Indonesia.
Kurang disukai pada umumnja ialah film2 jang melukiskan hanja resepsi2 atau parade2 karena ini hanjalah menggambarkan sepintas lalu kehidupan kalangan atas sadja. Sebaliknja film "Si Pintjang" umpamanja sangat realistis dan sungguh2 menggambarkan kehidupan rakjat Indonesia pada tingkatan sekarang ini.
Schwab Sepp, Direktur DEFA, Perusahaan Film Negara Djerman Timur, menjatakan ingin mengadakan hubungan dengan perusahaan2 film Indonesia. Dia menjatakan mungkin film2 Djerman tidak memerlukan tekst terdjemahan karena banjak di Indonesia jang mengerti bahasa Djerman. Tapi diapun bersedia mengusahakan tekst2 bahasa Indonesia pada film2 Djerman kalau akan dieksport ke Indonesia.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter : @perpusANTARA
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016