Jakarta (ANTARA News) - PB Percasi tetap akan melakukan pembinaan terhadap para pecaturnya, termasuk pecatur junior kelompok umur Masruri Rahman yang baru-baru ini sempat muncul dalam wawancara yang ditayangkan sebuah televisi swasta.
Tahun lalu pecatur Masruri ikut dalam kejuaraan catur ASEAN kelompok umur yang berlangsung di Ancol, Jakarta. Dalam tayangan wawancara dengan televisi swasta baru-baru ini, Masruri mengungkapkan perasaan sedihnya harus pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki dari Ancol.
"Kami ingin klarifikasi bahwa sebetulnya panitia telah menyediakan akomodasi penginapan bagi dia, tapi dia sendiri yang tidak mau menginap dengan alasan dia harus menginap dengan enam anggota keluarganya, dimana hal itu ditolak panitia karena tidak menurut aturan ada pihak keluarga," kata Wakil Ketua PB Percasi, Muddi Madang, saat pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Senin.
"PB Percasi selama ini dalam membina atletnya selalu mengutamakan kedisplinan dan kemandirian, tidak boleh pecatur kami cengeng dan tidak kuat mental," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian PB Percasi, Eka Putra Wirya menegaskan bahwa meskipun ada kejadian wawancara Masruri di televisi yang dirasa "kurang tepat" karena kesalahan informasi, PB Percasi akan tetap mempedulikan atletnya.
"Salah kalau dibilang Masruri itu termasuk pecatur 10 besar dunia, prestasi terbaik dia hanya meraih medali emas di nomor catur kilat yang merupakan nomor kurang bergengsi pada kejuaraan ASEAN kelompok umur tahun lalu, bahkan di kejuaraan itu untuk nomor lain dia tidak lebih dari peringkat sembilan," kata Eka Putra Wirya.
"Tapi bagaimanapun dia pecatur potensial yang tetap akan kami bina untuk nantinya bisa menjadi pecatur kelas dunia seperti senior-seniornya," tambahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007