Batam (ANTARA News) - Sebagai seorang siswa lulusan jurusan IPA di SMA, Habibie muda bercita-cita melanjutkan sekolah ke jurusan fisika, namun amanat Soekarno membawanya mempelajari ilmu kapal terbang.
"Kata Bung Karno, Indonesia hanya bisa dipersatukan oleh teknologi dirgantara dan kelautan," kata mantan Presiden BJ Habibie yang pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi era Soeharto itu, di Batam, pekan lalu.
Indonesia negara kepulauan. Terpisah ratusan ribu pulau, negara membutuhkan ahli yang dapat mendekatkan jarak yang membentang di antara pulau-pulau.
Menurut Presiden RI ketiga itu, terpisahnya ribuan pulau yang membentuk negara Indonesia memang membutuhkan ahli yang dapat mendekatkan jarak pulau-pulau tersebut dan salah satunya yang dibutuhkan adalah ahli konstruksi pesawat terbang.
Itulah yang menjadi alasan Rudy, begitu sebutan kawan-kawan akrabnya, mempelajari soal pesawat terbang.
Alasan lainnya? Karena kecintaan pria kelahiran 25 Juni 1936 itu akan ilmu pasti dan beberapa sahabatnya menyarankan Rudy mempelajari konstruksi pesawat terbang karena berhubungan dengan mekanika dan ilmu pasti lainnya.
"Kenapa? Kok pesawat yang beratnya lebih dari udara bisa terbang... ," cerita peraih gelar Summa Cumlaude Fakultas Mekanikal Engineering, Departemen Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang Rheinisch Westfalische Technische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman, itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007