Kondisi ekonomi dari dalam negeri cukup kondusif, data ekonomi yang telah dirilis masih positif bagi rupiah
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp13.098 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.105 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2016 dan cadangan devisa Indonesia pada bulan Juli yang naik masih menjadi salah satu faktor yang menjaga rupiah.

"Kondisi ekonomi dari dalam negeri cukup kondusif, data ekonomi yang telah dirilis masih positif bagi rupiah," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, program amnesti pajak juga masih turut menjadi penopang laju mata uang domestik. Adanya program itu memicu permintaan rupiah meningkat sehingga menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah di area positif.

Sementara itu, Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus menambahkan bahwa setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir, pelemahan dolar AS terhadap mata uang dunia termasuk rupiah relatif terbatas menyusul fokus pelaku pasar tertuju pada data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat.

"Data klaim tunjangan pengangguran yang lebih rendah dari sebelumnya dapat menguatkan dolar AS," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.115 dibandingkan hari sebelumnya Rabu (10/8) Rp13.123.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016