"Tidak hanya petani, sasaran kami juga para pedagang, tukang ojek, dan kuli panggul, yang kesemuanya perlu diikutsertakan dalam program BPJS, khususnya program JKK dan JK," kata Kakacab BPJS Ketenagakerjaan Serang (Banten) Nasipiyanto di Serang, Kamis.
Ia mengatakan mangajak para petani ikut program BPJS awalnya agak kesulitan karena lokasi tempat petani yang begitu luas, sementara jumlah tenaga lapangan BPJS Ketenagakerjaan Serang terbatas.
Namun, katanya, dengan menggandeng BRI sehingga masalah tersebut dapat teratasi.
"BRI memiliki cabang sampai ke pelosok desa, dan saat ia terjun ke lapangan kami titipkan brosur BPJS, atau petugas kami ikut nimbrung pada saat pihak BRI mengadakan sosialisasi kepada petani binaannya," kata Nasipiyanto.
Ia mengatakan BRI adalah salah satu mitra kerja BPJS Ketenagakerjaan Serang dalam pencairan dana peserta.
Melaui kerja sama dengan BRI tersebut, BPJS Serang mampu mengajak para petani, pedagang, atau peserta perorangan. Hingga 31 Juli peserta mencapai 10.801 orang, hal itu sudah melebihi target yang ditetapkan pada 2016 yang 7.000 peserta.
Nasipiyano mengakui pihaknya telah menyasar seluruh pasar tradisional di wilayah kerjanya, yaitu Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang. Umumnya mereka bersedia ikut program BPJS yang iuran per bulan Rp15.800.
"Kami menjelaskan kepada mereka bahwa bila dalam perjalanan selama menjadi peserta mengalami kecelakaan sampai meninggal dunia, maka BPJS akan memberikan santunan sampai Rp48 juta, walaupun mereka baru menjadi peserta satu bulan, dan bila mengalami luka-luka maka akan mendapat penggantian obat sampai penuh," katanya.
Ia menyebutkan sampai dengan Juli 2016, BPJS Ketenagakerjaan Serang memiliki peserta sekitar 300.000 orang dari 2.668 perusahaan yang terdaftar.
Untuk memberikan masukan kepada perusahaan atas perkembangan program jaminan sosial, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang telah memberikan sosialisasi mengenai manfaat program dan regulasi terbaru, pada Senin (1/8).
Nasipiyanto mengatakan sosialisasi yang disertai forum diskusi bertujuan menambah wawasan dan tingkat pemahaman terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan serta menampung aspirasi peserta terkait dengan kendala-kendala di lapangan untuk diberikan solusinya.
Sosialisasi diikuti 120 peserta dari 60 perwakilan perusahaan, perwakilan serikat pekerja dari perusahaan, dan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang dan Kota Serang.
Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Banten Hidayatullah Putra menyinggung tentang pentingnya pelaporan data identitas kependudukan yang lengkap dan benar dari Dinas Tenaga Kerja.
"Karena hal ini terkait hak-hak yang akan mereka dapatkan jika melakukan klaim. Perbaikkan identitas tenaga kerja menjadi concern utama kita, karena klaim jaminan pensiun maupun pelayanan publik nanti ke depannya menggunakan e-KTP," kata Hidayatullah Putra.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayatullah Putra dan Nasipiyanto menyerahkan secara langsung penghargaan kepada perusahaan yang tertib iuran dan tertib administrasi.
Perusahaan tertib iuran dan tertib administrasi memiliki kriteria, antara lain perusahaan telah menggunakan aplikasi SIPP online, tidak PDS (Pelaporan Data Sebagian) Upah, tidak PDS (Pelaporan Data Sebagian) tenaga kerja, pemadanan data NIK tenaga kerja, dan tepat waktu pembayaran iuran.
Perusahaan yang diberikan penghargaan pada acara tersebut, adalah PT Chandra Asri Petrochemical, PT Asahimas Chemicals, dan PT Dongjin Indonesia
Nasipiyanto mengimbau kepada pimpinan perusahaan-perusahaan yang memiliki vendor/mitra kerja, agar menginstruksikan supaya terdaftar juga sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pewarta: Ridwan Chaidir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016