Mereka adalah mahasiswa pilihan untuk menjadi duta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka diberikan pemahaman lebih mengenai program dan manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan,"

Salatiga (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan kembali melatih 145 mahasiswa yang menjadi ambassador untuk meningkatkan "soft skill" dalam hal kepemimpinan, kedisiplinan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

"Mereka adalah mahasiswa pilihan untuk menjadi duta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka diberikan pemahaman lebih mengenai program dan manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz di sela-sela kegiatan di Salatiga, Sabtu.

Seluruh mahasiswa tersebut, lanjut Naufal yang mantan direktur SDM dan Umum LKBN Antara itu, sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pada kegiatan The Ambassador Camp I Batch 1 BPJS Ketenagakerjaan pada November 2015.

Pada gelombang pertama, seleksi diikuti sebanyak 238 mahasiswa dari 28 perguruan tinggi negeri guna mengikuti "learning center" BPJS Ketenagakerjaan, kemudian pada tahap kedua terpilih 145 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi.

Dalam pelatihan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di antaranya dari perusahaan manajemen investasi, People Develop People, Pengurus dari yayasan KSE, profesional, serta dari BPJS Ketenagakerjaan.

Dari kegiatan The Ambassador Camp II Batch 2 yang dilaksanakan di Salatiga selama enam hari sejak tanggal 3 Agustus 2016 tersebut diharapkan akan menjadikan para mahasiswa mampu menjadi duta yang dapat menyampaikan informasi baik secara individu maupun berkelompok terkait BPJS Ketenagakerjan kepada masyarakat umum, dimulai dari keluarga terdekat.

"Kami menaruh harapan besar kepada para mahasiswa yang terpilih ini, agar ke depannya dapat memberikan pengaruh positif kepada masyarakat dalam menekankan urgensi jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat pekerja, karena hal ini dirasa masih memerlukan perhatian yang lebih dari semua pihak," jelas Naufal.

Terkait dengan pemilihan mahasiswa, seleksi didasarkan dari penilaian minimal kategori baik atas performance dan perkembangan para mahasiswa pada gelombang pertama, ditambah dengan syarat masa perkuliahan minimal pada semester 5.

"Masukan para tim penilai didasarkan pada pengamatan atas capaian prestasi akademik dan nonakademik, kedisipilinan dalam memberikan laporan, serta keaktifan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Karya Salemba Empat (KSE), Paguyuban Penerima Beasiswa, dan BPJS Ketenagakerjaan." demikian Naufal Mahfudz.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016