Jakarta (ANTARA News) - Potensi tumbuhnya industri komponen elektronik berteknologi otomatisasi di Indonesia dinilai sangat besar, mengingat pasar yang masih terbuka lebar, demikian disampaikan Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat.
"Sangat bagus, karena sistem otomatisasi seperti kontrol, pengukuran temperatur, pengatur kecepatan, itu semua terkait dengan produksi jika di industri," kata Syarif di Cikarang, Bekasi, Kamis.
Menurut Syarif, industri yang memproduksi komponen elektronik dengan dengan teknologi otomatisasi saat ini baru dimiliki PT Omron Manufacturing Indonesia (OMI), yang saat ini menguasai pangsa pasar hingga 50 persen.
Untuk itu, Kemenperin akan mendorong tumbuhnya industri sejenis untuk mendukung industri pembuatan mesin terkait di dalam negeri.
"Industri yang ingin kita dorong adalah industri-industri yang sifatnya seperti ini, karena itu basic nya. Nanti, kalau kita mau mengembangkan industri otomatis, kalau ini tidak punya ya tidak bisa," ujar Syarif.
Dalam hal ini, pemerintah masih mengandalkan insentif fiskal berupa tax holiday dan tax allowance, mengingat industri ini memiliki daya saing yang tinggi.
"Kunci daya saing itu salah satunya penguasaan teknologi. Inovasi teknologi yang diciptakan itu kaya akan kemampuan otak yang sangat tinggi. Jadi sangat kompetitif, sehingga tidak perlu terlalu banyak insentif," kata Syarif.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016