Kepala Daker Airport Madinah Nurul Badruttamam menyebutkan, data tersebut merupakan jumlah kedatangan jamaah mulai Selasa (9/8) hingga Kamis pukul 08.00 waktu Arab Saudi.
Para jamaah itu diterbangkan dalam 27 kelompok terbang dengan didampingi total 135 orang petugas kloter, dengan menggunakan Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.
Jamaah gelombang pertama ini akan berada di Madinah selama lebih kurang sembilan hari untuk menunaikan ibadah Arbain --shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi-- sebelum kemudian menuju Makkah untuk menjalani prosesi haji.
Sementara itu dalam pernyataan terpisah Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan paling tidak ada tiga hal yang dilakukan jamaah haji saat mendarat di bandara.
Pertama proses imigrasi dan pengecekan visa, di mana jamaah harus melakukan pengecekan sidik jari. Kedua, keluar melalui pintu pemeriksaan, seluruh barang bawaan masuk pemindai. Ketiga, menuju ruang tunggu dan selanjutnya berangkat ke pemondokan dengan bus.
Menurutnya proses tersebut memakan waktu sekitar dua jam.
"Selama perjalanan menuju hotel, dokumen paspor jamaah haji dikumpulkan oleh petugas dan disimpan. Hal ini dilakukan guna menjaga keamanan dokumen jamaah selama di Saudi" katanya.
Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah merupakan bagian tak terpisahkan dari proses imigrasi oleh petugas Arab Saudi. Agar proses lancar jamaah diimbau memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa serta tidak membawa barang yang dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti obat-obatan atau rokok secara berlebihan.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016