Sidoarjo (ANTARA News) - Jalan Raya Porong Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi jalur utama Surabaya-Malang dan Jawa Timur bagian timur, Senin pagi sempat dibuka, tetapi sore hari ditutup lagi, karena genangan air bercampur lumpur di jalan tersebut makin meninggi sekitar 20 centimeter, setelah di kawasan itu diguyur hujan deras. Wartawan ANTARA News di Porong melaporkan, saat jalur dibuka jalur, arus lalu lintas macet, karena kendaraan besar, seperti truk, yang semula tidak bisa lewat juga mulai melintas pelan-pelan, dan banyak motor roda dua yang mogok terjebak kubangan air lumpur panas itu. Namun, setelah diguyur hujan deras air lumpur makin tinggi, yang mengakibatkan tanggul di sebelah barat berdekatan dengan jalan layang membuat tanggul jalan raya porong jebol. Bahkan, air lumpur panas itu kini sudah menggenangi pintu keluar tol Porong serta sisi selatan dan utaranya. Juru bicara Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur, Rudi Novrianto, mengatakan bahwa pihaknya memang sempat membuka jalan Raya Porong-Malang pada Senin, namun setelah genangan lumpur makin tinggi, akibat hujan, jalur terpaksa ditutup lagi. "Kami terpaksa menutup lagi jalur tersebut, untuk perbaikan penanggulan," katanya. Jalan Raya Porong yang menghubungkan Sidoarjo-Malang terpaksa, sejak Jumat (31/3) ditutup, karena digenangi air lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. Sementara itu, Sekitar 30 warga RT2 Kelurahan Siring, Porong, Sidoarjo, berunjukrasa di Jalan Raya Porong, tepatnya di bawah jembatan tol Porong yang dibongkar, Senin petang. Mereka meminta polisi menutup jalur Sidoarjo-Porong. Alasannya, apabila jalur tidak ditutup luapan lumpur akan mengalir ke arah Siring barat yang tentunya akan mengancam permukiman warga. Suparno salah satu warga Siring mengatakan aksi warga ini disebabkan karena warga merasa khawatir rumahnya akan terkena luapan lumpur. "Mereka ini minta polisi menutup jalur Sidoarjo-Porong, karena kalau tidak ditutup proses penanggulan akan lambat. Kalau Proses penanggulan lambat tentunya lumpur akan mengalir ke Siring barat," katanya. Namun aksi warga ini akhirnya terjawab setelah Kasat Lantas Polres Sidoarjo AKP Andi Yulianto menjelaskan bahwa untuk jalur Sidoarjo-Porong sudah ditutup sejak satu jam yang lalu. Hanya saja kendaraan yang masih lewat itu adalah sisa kendaraan yang terjebak kemacetan. "Jalur sudah ditutup lagi. Ini hanya sisa kendaraan yang terjebak di Tanggulangin," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007