Bekasi (ANTARA News) - Fasilitas otomatisasi baru PT Omron Manufacturing Indonesia (OMI) senilai Rp150 miliar resmi beroperasi di East Jakarta Industrial Park (EJIP) Cikarang, Bekasi, yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat.
"Kami mengapresiasi pengembangan investasi Omron di Indonesia, terlebih untuk terus meningkatkan produk berteknologi tinggi," ujar Syarif di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Dibangun di atas lahan seluas 20.000 meter persegi, fasilitas manufaktur baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi OMI secara signifikan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam jaringan manufaktur Omron Global.
Penambahan fasilitas baru itu juga menjadikan OMI sebagai pabrikan pertama dalam jaringan manufaktur global Omron yang memproduksi berbagai komponen untuk bisnis yang berbeda-beda, yakni produksi komponen elektronik dan mekanikal.
"Karena itu, industri komponennya termasuk ke dalam industri pendukung yang perlu terus didorong pengembangannya,” ujar Syarif.
Sementara itu, Presiden Direktur OMI Irawan Santoso menyampaikan, meningkatnya produktivitas manufaktur perusahaan asal Jepang tersebut akan memperkokoh kepemimpinan OMI dalam memproduksi komponen sensing dan control canggih.
"Fasilitas manufaktur baru OMI dilengkapi dengan lini produksi semi-otomatis dan otomatis yang memungkinkan perusahaan dapat melayani berbagai kebutuhan pelanggan secara lebih baik," ujar Irawan.
Salah satu fitur dalam fasilitas manufakturing baru tersebut adalah Omron Automation Center (ATC) yang berukuran dua kali lebih besar dari ATC di Jakarta yakni 200 meter persegi.
ATC tersebut merupakan fasilitas keenam yang dibangun di seluruh dunia, yang menyediakan lingkungan kondusif bagi pelanggan untuk mendiskusikan berbagai ide sekaligus menguji cobakan konsep teknologi otomatisasi mereka dengan para insinyur.
Menurut Irawan, perusahaan berencana meningkatkan jumlah sumber daya manusia menjadi 3.500 hingga 2020 yang meliputi insinyur, operator, spesialis mutu dan berbagai profesional lainnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016