Ada keuntungan kami memiliki DED pariwisata, khususnya DED Sendangsono-Suroloyo. Kami sudah ditawari pembangunannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan dana keistimewaan (Danais)...."Kulon Progo, 10/8 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum membangun kawasan wisata religi Sendangsono-Suroloyo meski sudah masuk dalam kawasan strategis pariwisata daerah.
Kepala Seksi Objek dan Sarana Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga (Disparpora) Kulon Progo Kuat Tri Utama di Kulon Progo, Rabu, mengatakan rencana detail engineering design (DED) teknis Sendangsono-Suroloyo sudah selesai disusun Dinas Pekerjaan Umum.
"Kawasan wisata religi belum kami sentuh dengan pembangunan fisik. Tapi DED sudah selesai dibuat, dan isinya sangat detail dan bagus," kata Kuat.
Ia mengatakan DED Sendangsono-Suroloyo selesai dibuat sejak 2015. DED tersebut membuat rencana pembangunan infrastruktur jalan, sarana dan prasarana penunjang hingga model bangunan yang boleh dikembangkan di sana.
"Kami juga berhati-hati supaya pengembangan Sendangsono-Suroloyo tidak menyalahi koridor Sendangsono-Suroloyo sebagai daerah penyangga lingkungan alam dan penyangga pengembangan Borobudur," katanya.
Kuat mengatakan radius KSPN Borobudur dalam perencanaan ada prioritas, tinggal menunggu waktu pelaksanaannya.
Menurut dia, kalau perangkat perencanaan sudah jadi tinggal dilaksanaan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan pusat.
"Ada keuntungan kami memiliki DED pariwisata, khususnya DED Sendangsono-Suroloyo. Kami sudah ditawari pembangunannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan dana keistimewaan (Danais). Kalau belum memiliki perencanaan, bantuan akan dialokasikan ke kabupaten lain yang siap," katanya.
Rencananya, lanjut dia, penggunaaan Danais dan DAK untuk pembangunan infrastruktur Sendangsono-Suroloyo dimulai 2017. Usulan yang sudah masuk yakni pelebaran jalan dan pemasangan LPJU yang selama ini masih sangat minim.
Selain itu, di kawasan Sendangsono-Suroloyo tidak boleh ada bangunan hotel, melainkan penginapan model homestay.
"Perlu banyak yang dipertahankan, meski di sana potensi menjadi daerah wisata," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016