Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Universitas Madinah memuji Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sebagai tokoh yang memiliki pengaruh dan peran besar dalam dunia Islam maupun dalam kehidupan bernegara.
Pimpinan Delegasi Universitas Madinah Arab Saudi, Dr Sulaiman Ar Rumy mengatakan hal itu ketika berkunjung kepada Hidayat Nur Wahid di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Delegasi Universitas Muhammadiyah yang berkunjung kepada Hidayat Nur Wahid meliputi, Dr Sulaiman Ar Rumiy, Dr Samy Al Haisuny, Dr Muhammah Al Qurosy, dan Dr Husain Banajah.
Kunjungan Delegasi Universitas Madinah yang dipimpin oleh Dr Sulaiman Ar Rumiy, Dekan Institut Penelitian dan Konsultasi Pendidikan Universitas Madinah, dilakukan di sela-sela tugasnya menguji calon mahasiswa asal Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di Universitas Madinah di Arab Saudi.
Sulaiman Ar Rumy menjelaskan, ketika mereka akan berkunjung ke Indonesia, Rektor Universitas Madinah, Prof DrIbrahim Al Ubaid memberikan gambaran tentang Hidayat Nur Wahid yang dinilai memiliki pengaruh dan peran yang besar dalam dunia keIslaman maupun dalam kehidupan bernegara di Indonesia dan di dunia internasional.
Delegasi Universitas Madinah berdialog dengan Hidayat Nur Wahid menggunakan bahasa Arab secara faseh dan santai.
Masih kata Rektor Universitas Madinah yang dikutip oleh Dr Sulaiman menyebutkan, Hidayat Nur Wahid memiliki peran penting dalam meluruskan pemahaman yang salah terhadap Islam.
Dalam berbagai kesempatan, Hidayat selalu menjelaskan, bahwa Islam bukanlah agama yang keras, ekstrim, bidah, radikal, dan bukan teroris, tapi Islam adalah agama penuh kelembutan, kasih sayang, dan toleransi.
Menjawab pujian yang disampaikan tamunya, Hidayat Nur Wahid menyatakan, semua yang ia lakukan, baik dalam tataran keIslaman maupun bernegara, didapat dari hasil belajar di Universitas Madinah, mulai dari S-1 hingga tingkat doktoral.
"Karena latar belakang saya sebagai lulusan Universitas Madinah yang memahami Islam secara moderat, maka saya diterima mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti di Universitas Assyafiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Hidayat juga menceritakan sedikit sejarah bagaimana dia terjun ke dunia politik.
Di sela mengawal nilai-nilai keIslaman di Indonesia terjadi reformasi.
Lalu, bersama alumni Timur Tengah, saat itu, ia mendirikan partai politik.
Singkat cerita dari situlah ia terpilih menjadi presiden partai dan pernah menduduki jabatan Ketua MPR.
Mendengar cerita Hidayat Nur Wahid itu, Dr Sulaiman menyatakan, seluruh civitas Universitas Madinah sangat bangga dengan Hidayat Nur Wahid.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016