Film yang bercerita tentang proses kelahiran anak pertama tersebut menjadi film ketiga yang mereka garap bersama setelah "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku" pada 2014 dan "Filosofi Kopi" pada 2015.
Keduanya ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa memilih satu sama lain dalam setiap penggarapan film Visinema Pictures tersebut.
"Mungkin urusannya sudah nyaman ya. Relasi antara sutradara dan aktor sudah ada chemistry nya," kata Angga di Jakarta, Rabu.
Menurut Angga, ikatan tersebut bisa dirasakan keduanya saat proses syuting film yang mereka garap, dalam hal ini Chicco tahu apa yang diinginkan Angga dalam filmya, juga sebaliknya.
"Gw ngeliat dia udah kayak tembok, ada dimana-mana, sering banget ketemu. Chicco tahu style gw kayak apa. Dia bisa memaksimalkan aktingnya. Gw tahu Chicco maunya apa," tukas Angga.
Di mata Angga, Chicco juga merupakan aktor yang memiliki potensi dan jangkauan akting kemana-mana dan sangat lebar.
Sementara itu, bagi Chicco, bekerja bersama Angga, yang ia anggap sebagai sahabat baiknya, adalah sebuah kenyamanan, sehingga ia bisa mengeksplorasi aktingnya sebaik mungkin.
"Kita sama-sama bangun Visinema Pictures, kita sahabatan dan gw nyaman kerja bareng sahabat sendiri," ungkap Chicco.
Chicco berharap, film garapannya bersama Angga, yang sarat pesan moral, dapat diterima dan dinikmati dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016