Inin memulai usaha ternak kambing di 2011 lalu, saat itu ia membeli 10 ekor kambing jantan dengan harga Rp 600 ribu per ekor.
Selama hampir empat bulan, dia memberi pakan pada kambingnya secara bervariasi, mulai dari rumput hingga ampas tahu dan tempe.
"Pakannya bisa daun singkong, rumput gajah, daun nangka, ditambah juga ampas tahu dan ampas tempe," ujar dia kepada ANTARA News seusai acara konferensi pers Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa di Jakarta, Rabu.
"Ampas tahu diberikan saat pagi saja kalau sore harinya rumput," imbuh Inin. Penambahan ampas tahu dan tempe mampu membuat bobot kambing lebih gemuk dibandingkan hanya memberi pakan rumput atau dedaunan.
"Kalau rumput saja berat badannya (kambing) paling hanya dua kilo per bulan nambahnya. Tetapi kalau ditambah ampas tahu dan tempe beratnya bisa naik tiga sampai empat kilogram per bulannya," kata Inin. Alhasil, kambing yang semula dibeli 12-14 kilogram dalam empat bulan kemudian meningkat bobotnya hingga 27 bahkan 30 kilogram per ekornya.
"Harga jual juga tinggi, Rp 1,5 juta per ekor," kata Inin. Selain pakan, kondisi kandang yang bersih serta pemeliharaan kesehatan kambing juga menjadi modal penting agar harga jual kambing tinggi. "Kendala utama itu penyakit, biasanya kena diare, keracunan dari pakan, makanya harus benar-benar diperhatikan," kata Inin.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016