Jakarta (ANTARA News) - Telah dirilis di Thailand dan Filipina, aplikasi mobile layanan logistik Deliveree menyebut koneksi internet sebagai tantangan dalam menghadikan layanan itu di INdonesia.
"Koneksi internet di Thailand lebih baik, jadi ketika kami ke Indonesia, kami harus mengadaptasi aplikasi kami agar saat pengemudi memiliki sinyal yang kurang baik mereka bisa tetap menggunakan aplikasi," kata Nattapak Atichartakarn, Senior Manager Deliveree, di Jakarta, Rabu.
Kepadatan lalu lintas di Jakarta juga menjadi tantangan tersendiri. Awalnya, menurut Nat, Deliveree hanya memiliki layanan box truck, namun melihat kondisi kemacetan kota Jakarta, roda dua menjadi alternatif.
"Kami tidak memiliki hal seperti itu di Thailand dan Filipina. Customer meminta hal itu, dan kami harus mendengarkan dan memenuhi permintaan mereka," kata Nat.
Hal ini, menurut Nat, berdampak pada waktu sampai pengiriman barang. "Managemen waktu menjadi faktor paling menantang," ujar dia.
Selain dua hal tersebut, hal menantang lainnya adalah edukasi, tidak hanya untuk partner pengemudi tetapi juga customer untuk beralih dari layanan logistik konvensional.
Saat ini Deliveree telah beroperasi di Jabodetabek dan Bandung. Nat mengatakan bahwa Deliveree berencana untuk memperluas layanannya ke Surabaya.
"Lima tahun ke depan, kami ingin memperluas jaringan menyediakan layanan dari satu pulau ke pulau lain, ke seluruh Indonesia," ujar Nat.
"Dengan menggunakan model bisnis yang sama kami ingin melakukan sharing economy secara mobile, tidak hanya melalui transportasi darat. Mungkin pesawat juga, namun kami harus mempertimbangkan harga," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016