Jakarta (ANTARA News) - PT Sampoerna Agro Tbk. menggelar pelatihan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Juli 2016 dengan menggandeng banyak pihak.

Siaran pers Sampoerna Agro Tbk. menyebutkan sekitar 140 penduduk yang berasal dari 21 desa yang tersebar di tujuh kecamatan dilibatkan dalam 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).

Sampoerna Agro menyediakan perlengkapan yang memadai seperti pompa air, alat pelindung diri beserta aksesoris lainnya agar usaha pencegahan dan penanggulangan karhutla menjadi lebih efektif.

Tujuh kecamatan yang terlibat dalam program pelatihan itu adalah Mesuji, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, Lempuing Jaya, Pedamaraan, Sungai Menang dan Cengal.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Sampoerna Agro juga bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Bhabinkamtibmas Polres, Babinsa Kodim, Satbinmas Polres, dan tim Disaster Management Center.

Pelatihan dipusatkan di Kebun Sumber Sawit, Kebun Gading Jaya dan Kebun Limau Kesturi, yang semuanya milik Sampoerna Agro. Pelatihan tersebut berlangsung secara simultan selama tiga hari dengan masing-masing 30 jam pelajaran dalam bentuk teori maupun praktik.

Materi yang diajarkan adalah seputar motivasi kesukarelawanan (voluntarism), mitigasi kebencanaan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), evakuasi, pemetaan partisipatif titik rawan api, sumber air dan fasilitas publik, dilanjutkan dengan simulasi pemasangan alat pemadam kebakaran dan simulasi/praktik pemadaman api bersama tim security Sampoerna Agro.

Pada program pelatihan selanjutnya, perseroan tak hanya akan menghadirkan fasilitator/trainer dari BPBD OKI, Satbinmas OKI dan Tim Disaster Management Center, tetapi juga akan menjalin kemitraan dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.

Managing Director Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang, menyatakan bahwa penanganan karhutla sudah menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Selain itu, diperlukan pemahaman bagi masyarakat mengenai bahayanya membuka lahan dengan cara membakar.

"Melalui KTPA ini, masyarakat dituntut peran aktifnya, setidaknya dalam mengamankan desa sendiri tanpa harus menunggu lama bantuan dari berbagai pihak jika ada musibah kebakaran di lingkungannya. Mari kita jaga udara bersih tanpa asap! Stop pembukaan lahan dengan cara dibakar,” kata Parluhutan.

Apel siaga di Stadion Rajawali Kebun Hikmah Satu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pekan lalu menutup rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya dan dipimpin langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol. Djoko Prastowo dan dihadiri juga oleh Bupati Kabupaten OKI, Iskandar SE, beberapa Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) serta sejumlah pihak terkait dan tokoh masyarakat lainnya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016