Solo (ANTARA News) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya kurang sependapat dengan adanya wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengenai full day school (FDS) atau bersekolah sehari penuh.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan tidak akan menerapkan FDS di sekolah negeri yang ada di daerahnya apabila itu dilakukan sekarang, dan bahkan meminta kepada Mendikbud untuk mengkaji ulang rencana tersebut, di Solo, Rabu.
"Ya gagasan itu tidak cocok diterapkan di Solo. Dan tidak akan saya terapkan full day school di sekolah negeri," kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy.
Rudy menilai FDS tidak pas diterapkan karena justru akan membuat siswa sekolah menjadi jenuh. Menurutnya, peran orang tua akan semakin kecil dalam mendidik anak jika FDS diterapkan. Padahal peran orang tua sangat penting dalam mendidik karakter anak.
"Ya anak akan bertemu dengan keluarganya semakin terbatas. Waktu bermain dengan teman sekitar rumah juga terbatas," katanya.
Baca Juga : Mendikbud : sekolah harus jadi rumah kedua bagi anak
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA dan KB) Pemkot Surakarta, Supraptiningsih mengatakan hak anak akan terampas jika sekolah menerapkan FDS.
"Ya salah satu hak anak itu bermain maka dengan adanya full day school akan terampas," katanya.
Ia mengatakan FDS akan membuat anak tertekan, sistem itu juga akan memisahkan anak dari kehidupan sosialnya, seharusnya Pemerintah mampu meleburkan batas pendidikan formal dan non formal di masyarakat.
"Masyarakat kalau dilibatkan juga akan ikut bertanggungjawab. Anak-anak ini jangan dipisahkan dari kehidupan sosialnya dengan cara seperti itu," katanya.
Baca Juga : LPA Indonesia: "full day school" patut ditelaah
Ia mengatakan jika Pemerintah hanya menekankan pada pendidikan formal, lanjutnya, tanggung jawab sosial masyarakat untuk ikut terlibat juga akan melemah. Selain itu anak-anak juga akan kehilangan kepekaan sosial. Situasi seperti itu justru akan semakin membahayakan pada perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016