Malang (ANTARA News) - Setelah belum lama ini mengukuhkan guru besarnya yang ke-158, Universitas Brawijaya (Unibraw) di Malang, Jawa Timur, menambah dua guru besar lagi, yakni Prof Dr Agus Widodo MKes dan Prof Dr dr Edi Widjajanto, MS SpPK (K). Dalam pidato pengukuhannya di Gedung Widyaloka Unibraw, Senin, Prof Agus Widodo mengingatkan, agar Pemkot Malang membuat proyeksi-proyeksi atas dampak pertambahan jumlah penduduk diantaranya adalah transportasi. "Berdasarkan hitungan matematika pada tahun 2010 diprediksikan jumlah penduduk Kota Malang mencapai 856.443 jiwa, namun belum termasuk penduduk musiman (tenaga kerja) serta penghuni lainnya seperti mahasiswa luar kota yang kos di Kota Malang," katanya. Oleh karena itu, masalah transportasi sebagai dampak bertambahnya jumlah penduduk harus menjadi titik fokus perhatian Pemkot Malang. Selain mengingatkan soal transportasi sebagai dampak pertambahan jumlah penduduk, dosen Fakultas MIPA Unibraw itu juga menyoroti beberapa daerah yang sering kurang tepat dalam pemilihan lokasi Puskesmas. Dikatakannya, sebagian besar Pemkot atau Pemkab memilih lokasi Puskesmas hanya berdasarkan pertimbangan dekat pasar, kecamatan, tanah tidak beli, dekat daerah industri atau atas permintaan golongan tertentu tanpa mempertimbangkan kelayakan lokasi. Padahal, lanjutnya, tanpa perencanaan lokasi yang tepat, Pemkot/Pemkab akan masuk dalam kendala-kendala yang rumit. Ia mengakui, faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi Puskesmas setiap daerah berbeda-beda bahkan layanan kesehatan yang ditetapkanpun juga berbeda. Sementara itu, Prof Edi Widjajanto yang mengambil judul "Mast Cell, Fakta dan Potensinya Dalam Perspektif Laboratory Medicine" saat dikukuhkan menjadi guru besar mengatakan, potensi "mast cell" harus terus dieksplorasi melalui penelitian. "Dengan penelitian 'mast cell' bisa digunakan untuk memahami patomekanisme penyakit yang dihubungkan dengan aspek diagnostik dan monitoring penyakit gangguan Kardiovaskular, malaria, defesiensi Zn-bibir sumbing, hematopoisis-sumsum tulang, dan kanker," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007