New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia pada Selasa (9/8) turun karena para investor mengambil keuntungan dari kenaikan beberapa hari terakhir, setelah lembaga pemerintah menaikkan proyeksi produksi Amerika Serikat tahun depan.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman September turun 0,25 dolar AS menjadi menetap di 42,77 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent, untuk pengiriman September berkurang 0,41 dolar AS menjadi ditutup pada 44,98 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange menurut warta kantor berita Xinhua.
Dalam Prospek Energi Jangka Pendek bulanannya yang dirilis Selasa, Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) meningkatkan perkiraan produksi minyak mentah dalam negeri tahun 2017 menjadi 8,31 juta barel per hari dari 8,2 juta barel yang diproyeksikan pada Juli.
Menurut laporan tersebut, konsumsi minyak global akan melebihi pasokan sebesar rata-rata 170.000 barel per hari pada tahun depan, dibandingkan dengan surplus 10.000 barel pada prospek Juli.
Harga minyak turun dari tingkat tertinggi dua minggu pada Selasa setelah publikasi laporan EIA.
Penurunan harga minyak juga terjadi menyusul pengumuman Senin tentang pertemuan tak terjadwal Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bulan depan, yang memicu spekulasi langkah-langkah untuk menstabilkan harga.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak dilaporkan mengatakan negaranya bersedia membahas pembekuan produksi jika OPEC mengangkat masalah tersebut.
Setelah selama Juli pasar minyak bearish, harga berbalik naik dalam beberapa hari terakhir, menyusul angka perekrutan pekerja di AS yang lebih kuat dari perkiraan. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016