Solo (ANTARA News) - Sebanyak 70 persen batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan negara-negara tetangga yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sampai saat ini masih bermasalah dan belum semuanya dapat diselesaikan. Untuk itu pada "Seminar Internasional dalam memperingati 40 tahun ASEAN" yang diselengarakan antara Departemen Luar Negeri Indonesia, bekerja sama dengan Universitas Utara Malaysia dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), diharapkan persoalan tersebut bisa dibicarakan dan diselesaikan, kata Pembatun Rektor (PR) III UNS Totok Sarsito, di Solo, Senin. Ia mengatakan, sebenarnya sesama anggota ASEAN sendiri masih ada masalah di antaranya mengenai batas wilayah negara, ini perlu diselesaikan dengan perjanjian antar negara, kalau tidak diselesaikan bisa menimbulkan persoalan dikemudian hari. Dikatakannya, untuk menyelesaikan batas wilayah antar negara ini tidak bisa hanya ditangani oleh Departemen Luar Negeri, tetapi juga perlu melibatkan yang lainnya seperti para pakar yang ada di perguruan tinggi. Melalui seminar yang akan di gelar selama dua hari, 4 - 5 April 2007 di Solo ini, diharapkan bisa dijadikan alat sosialisasi kepada semuanya, sehingga nantinya bisa memberikan masukan-masukan, untuk bahan penyelesaian persoalan tersebut. Seminar ini akan menghadirkan pembicara di antaranya Prof Ahmad Ghazali dari Universitas Utara Malaysia, Prof. Dr. Mohtar Mas`oed dari UGM Yogyakarta, dan Prof.Dr. Ranjit Singh Darshan Singh dari Universitas Utara Malaysia. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007