Topan Mirinae dan topan Nida menerjang negara tersebut pada akhir Juli dan awal Agustus 2016 menyebabkan 20 orang tewas dan hilang serta 82 orang luka-luka, demikian pernyataan MARD kepada Kantor Berita Vietnam VNA yang dikutip Kantor Berita China Xinhua.
Topan Mirinae juga menyebabkan banjir di lahan pertanian seluas 256.000 hektare dan beberapa kawasan lain terkena dampaknya, demikian data MARD.
Lebih dari 31.000 unit tiang listrik di daerah terdampak topan bertumbangan sehingga menyebabkan aliran listrik terganggu. Kerusakan pada sistem kelistrikan diperkirakan menyebabkan kerugian senilai 384 miliar Dong Vietnam atau sekitar 17 juta dolar AS, kata MARD.
Wakil Perdana Menteri Vietnam Trinh Dinh Dung menyatakan bahwa kerugian besar akibat bencana tersebut teruta,a disebabkan oleh kelemahan prakiraan cuaca.
Provinsi Ninh Binh di Vietnam utara merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak terparah oleh topan Mirinae.
Namun, dalam pertemuan darurat 12 daerah pesisir utara yang diprediksi akan dilanda topan menurut badan cuaca setempat, Provinsi Ninh Binh tidak diikutkan, demikian menurut Badan Pelaksana Penanggungalan Bencana.
Menteri Agrikultur dan Pembangunan Perdesaan Vietnam Nguyen Xuan Cuong menyatakan bahwa sistem prakiraan cuaca perlu perbaikan, baik dalam perawatan perangkat maupun pelatihan personel.
Sementara itu, kerja sama internasional juga harus diperkuat untuk prakiraan cuaca yang lebih handal.
(Uu.M038)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016