Pekanbaru (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau menyebut, 1.434 orang calon haji dari enam daerah di provinsi tersebut, menempuh perjalanan melalui laut menuju Embarkasi Batam di Provinsi Kepulauan Riau.
"Terdapat 1.434 orang calhaj (calon haji) enam kabupaten/kota dari total 4.008 calhaj di Riau tahun ini, berangkat ke Embarkasi Batam gunakan jalur laut," ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Riau, Muhammad Azis di Pekanbaru, Selasa.
Azis merinci, calon haji tersebut dari Bengkalis sebanyak 425 orang, lalu Indragiri Hilir 382 orang, kemudian Dumai 212 orang, Siak 179 orang, Rokan Hilir 173 orang dan Kepulauan Meranti terdapat 63 orang.
Untuk calon haji lima kabupaten/kota seperti Pekanbaru 1.181 orang, Kampar 521 orang, Kuantan Singingi 181 orang, Indragiri Hulu 176 orang, Pelalawan 278 orang dan selebihnya Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) 28 orang berangkat melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
"Satu daerah lagi yakni 237 calhaj dari Kabupaten Rokan Hulu, memilih berangkat ke Batam dengan menyewa dua unit pesawat milik maskapai Wings Air untuk terbang pada hari masuk embarkasi haji," kata dia.
Menurutnya, para calon haji dari lima daerah tersebut harus sampai di Embarkasi Batam paling lambat satu hari sebelum keberangkatan menuju Tanah Suci di Arab Saudi dengan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines.
Para calon haji yang menempuh jalur laut, yang terjauh adalah dari Pelabuhan Dumai menuju Batam dengan memakan waktu sekitar enam jam perjalanan. Sedangkan yang terdekat adalah dari Kepulauan Meranti yang ditempuh sekitar tiga jam.
Di embarkasi haji, lanjutnya, tim medis sudah disiapkan panitia haji untuk menampung berbagai keluhan terutama penyakit ringan seperti kelelahan akibat melakukan perjalanan baik di laut maupun udara.
"Calhaj memang segaja kita suruh terlebih dahulu tiba untuk menginap satu malam di asrama haji, dengan tujuan agar kondisi mereka sehat sebelum bertolak ke Tanah Suci," ucap Azis.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016