"Kita masih minim sumber daya manusia yang ahli mengembangkan STP, padahal keberhasilan STP juga diukur dari keberhasilan mengeluarkan orang-orang yang berpengalaman di bidang bisnis. Orang-orang yang kompeten ini yang masih kita butuhkan," kata Dirjen Kelembagaan Kemristekdikti Patdono Suwignjo di sela-sela workshop Pengembangan Science Techno Park di Indonesia di Solo, Senin.
Karena itu, Dirjen Patdono mengatakan Kemristekdikti mulai 2017 hingga 2019 akan mengirimkan sejumlah orang dari perguruan tinggi dan pemda untuk mengikuti program S2 khusus bidang Science Techno Park di Taiwan untuk kemudian diharapkan mengelola STP-STP di Tanah Air yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah.
"Harapannya staf dari pemda yang sudah dikirim magang atau sekolah di Taiwan jangan sampai tidak dimasukkan mengelola STP," ujar dia.
Pada 2017, rencananya Kemristekdikti akan mulai mengirim 20 hingga 30 orang untuk mengikuti program tersebut ke Taiwan.
"Jadi kita memang minta universitas ini buka bidang studi baru ini. Negara lain tidak mau, Taiwan dengan kebijakannya melihat ke selatan mau melakukan kerja sama ini".
"STP harus dijalankan orang-orang kompeten yang tidak bisa lahir sendiri, maka itu kita siapkan untuk kebutuhan jangka panjang. Dengan demikian nantinya sudah akan ada ahli yang kompeten untuk mengelola 22 STP yang kita siapkan di 2016 ini," ujar Patdono.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono mengatakan melalui STP sebenarnya pemerintah ingin mencetak pengusaha baru yang memang disiapkan benar menjadi wirausahawan handal.
"Sebenarnya di kampus-kampus dalam lima tahun terakhir pengembangan wirausahawan muda sudah banyak, dan sudah banyak juga anak-anak yang sukses. Tapi kita ingin bahwa keinginan mereka untuk menjadi wirausahawan itu bukan karena sebagai pilihan terakhir," ujar Sartono.
Pada akhirnya, ia mengatakan STP bertujuan mengembangkan anak-anak muda maju yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, guna mempersiapkan sumber daya manusia yang memahami iptek tersebut disiapkan pula politeknik dan SMK yang akan menjadi pemasok bagi kebutuhan SDM di STP yang sedang dibangun.
Pengembangan 100 Science Techno Park menjadi salah satu program Pemerintah Presiden Joko Widodo. Tujuan pembangunan taman teknologi tersebut untuk menciptakan perusahaan baru yang mampu memproduksi teknologi-teknologi anyar yang mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016