Surabaya (ANTARA News) - Berdasarkan pantauan citra satelit Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kini muncul dua siklon tropis, sehingga terjadi tarik menarik antar keduanya, kendati tidak sampai berdampak cuaca buruk di Indonesia. "Dampak adanya dua siklon itu, secara umum perairan di Jatim untuk beberapa hari kedepan cenderung membaik, karena udara di Jatim ditarik dari dua arah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Arif Triyono, di Surabaya, Senin. Menurut dia, dua siklon tropis itu adalah "Tropical Cyclone Kong-rey" pada posisi 11 derajat Lintang Utara (LU) - 151 derajat Bujur Timur (BT), atau sekitar Samudera Pasifik, Tenggara Pulau Saipan. Sedangkan tropical kedua yaitu "Tropical Low Depression" pada posisi 9 derajat Lintang Selatan (LS) dan 88 derajat Bujur Timur (BT), atau di sebelah Barat Daya Pulau Sumatera. Dampak dari keduanya secara umum membuat perairan di Jatim untuk beberapa hari kedepan cenderung membaik. Udara di Jatim ditarik dari dua arah. Dari Selatan ditarik oleh "Tropical Low Depression" sedangkan dari sebelah Utara dan Timur ditarik oleh "Tropical Cyclone Kong-rey". "Karena dua `Tropical Kong-rey` dan `Low Depressions` itu, udara di Jatim disedot kedua arah, sehingga untuk beberapa hari kedepan perairan Indonesia, khususnya Jatim cenderung membaik dibanding hari-hari sebelumnya," paparnya menjelaskan. Sementara itu, tinggi gelombang di perairan Jatim tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena semuanya relatif aman. Di Laut Jawa tinggi gelombang antara 0,5-1,3 meter, di Perairan Bawean-Masalembu, Kangean antara 0,5-1 meter. di Penyeberangan Ujung-Kamal tinggi gelombang antara 0,2-0,6 meter. Sedangkan di Selat Bali tinggi gelombang mencapai 0,5-1,3 meter, Di Selat Lombok 0,5-1,3 meter, di Samudera Hindia Selatan Jatim tinggi gelombang mencapai 1- 2 meter. Arif mengemukakan, perairan Jatim masih berpotensi terjadi hujan, namun intensitas dan durasinya cenderung menurun. Jika sebelumnya intensitasnya dari ringan hingga lebat, kini hanya ringan sampai sedang. Durasinya, jika sebelumnya diperkirakan hujan turun pada sore hingga malam hari, kini peluang hujan diperkirakan terjadi pada sore hari. Selain itu, potensi hujan disertai angin dan petir masih akan terjadi, khususnya di wilayah Laut Jawa bagian Barat dan Samudera Hindia, dengan kecepatan angin 10-30 kilometer per jam. Sementara itu, penerbangan ke arah Timur hari ini diperkirakan kurang kondusif, karena akan diliputi dengan awan "Cumulu Nimbus" (CB). Prakirawan BMG Juanda, Adi Hermanto, mengemukakan, awan CB berpeluang muncul di atas Kendari, kepulauan Maluku dan bagian kepala burung Irian. Sedangkan untuk penerbangan ke arah Barat dan Utara masih cukup kondusif. Walaupun ditemukan kumpulan awan CB hanya di daerah Jabar, dan Kalimantan bagian Timur. Sementara di daerah Jatim peluang kumpulan awan CB terdapat di sebagian besar Jatim bagian Utara, Banyuwangi, Jember, dan Sumenep. "Karena itu, untuk penerbangan ke daerah-daerah awan CB, lebih waspada," ujarnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007