Washington (ANTARA News) - Senator Demokrat New York, Hillary Rodahm Clinton, telah berhasil mengumpulkan rekor dana kampanye senilai 26 juta dolar sejak mengumumkan pencalonannya sebagai capres, sehingga lomba ke Gedung Putih itu akan tercatat sebagai yang termahal dalam sejarah, kata para pembantunya, Minggu. Clinton, yang masuk ke arena lomba pada Januari lalu, juga mentransfer 10 juta dolar sisa dari dana kampanye pemilihannya kembali sebagai anggota Senat. Dengan demikian, jumlah seluruh dana yang berada di tangannya mencapai 36 juta dolar untuk tiga bulan ini, kata stafnya, seperti dikutip Reuters. Jumlah tersebut merupakan rekor untuk triwulan pertama tahun ini. Tenggat waktu untuk melaporkan jumlah dana kampanye kuartalan kepada Komisi Pemilihan Federal adalah 15 April dan nilai yang berhasil dikumpulkan calon dalam penggalangan dana merupakan ujicoba awal seberapa besar keberhasilan kampanye yang mereka lakukan. Manajer kampanye Clinton, Patti Solis Doyle, mengemukakan angka sementara tersebut jauh melampaui target 15 juta dolar dalam periode Januari-Maret. "Kami merasa sangat gembira dengan sambutan luar biasa dan tanggapan historis yang diterima kampanye ini sebegitu jauh," katanya. "Ke depan kami bermaksud melanjutkan keberhasilan ini dan bahkan membuat sejarah lagi." Mantan Senator North Carolina, John Edwards, mengatakan dirinya berhasil mengumpulkan dana lebih dari 14 juta dolar. Wakil Manajer kampanyenya, Jonathan Prince mengemukakan kubu Edwards sama sekali tak merasa khawatir Clinton telah menggalang dana dua kali lebih besar daripadanya. Kandidat lain dari Partai Demokrat adalah Barack Obama, Senator Illinois yang pernah tinggal dan sekolah di Indonesia, diperkirakan akan melaporkan jumlah dana yang besar yang telah dapat dikumpulkannya, namun manajer kampanyenya tak akan menyiarkan nilai yang berhasil masuk ke kasnya, Minggu. Pendukung luas Menurut manajer kampanye Clinton, sebanyak 6 juta dolar dari jumlah dana yang dihimpunnya berasal dari sumbangan kalangan akar rumput, termasuk 4,2 juta dolar di Internet dan 1,8 juta dolar dari telemarking. Para staf kampanye mengungkapkan 50.000 penyumbang dari saluruh 50 negara bagian memberikan uang dan 80 persen kontribusi itu bernilai 100 dolar atau kurang. "Memiliki 50.000 penyumbang pada kampanye tahap ini merupakan petunjuk yang jelas betapa luasnya basis dukungan yang dimilikinya dalam penghimpunan dana," kata Anthony Corrado, profesor pemerintah pada Colby College di Maine. Meningkatnya jumlah sumbangan lewat Internet yang diperoleh Edwards sebagian boleh jadi setelah istrinya, Elizabeth, mengumumkan kambuhnya kanker yang dideritanya, tambah Corrado. Corrado menyebutkan bahwa Presiden George W. Bush masih memegang rekor pengumpulan dana, yakni 50 juta dolar pada kuartal ketiga 2003, padahal ia tak menghadapi seorang penantangpun dalam pemilihan pendahuluan. (*)
Copyright © ANTARA 2007