Manila (ANTARA News)- Seorang pastur Katolik Indonesia ditembak mati tak lama setelah menghadiri misa di sebuah desa terpencil Filipina utara, kata polisi, Senin.
Pastur berusia 31 tahun itu, Francisco Madhu, ditembak di depan gereja di Desa Mabungtot, Lubuagan, Provinsi Kalinga, 300 km utara Manila, Minggu.
Madhu beru saja menghadiri misa Minggu sebelum Paskah saat ditembak mati di depan para anggota jemaat gereja yang terkejut, kata Inspektur Kepala Raul Gonzales, pimpinan polisi daerah itu.
Gonzales mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa pastur itu terlibat pertengkaran dengan empat pria, salah seorang dari mereka menembak dia dengan senapan M-16.
"Pemeriksaan awal kami menunjukkan korban itu dan para penyerangnya terlibat pertengkaran mulut sebelum ia tewas," katanya dalam satu wawancara radio, seperti dikutip DPA. "Para pelaku kejahatan di daerah itu keras."
Madhu dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit distrik kota itu.
Gonzales tidak dapat segera mengkonfirmasikan laporan-laporan bahwa pria bersenjata itu, yang diidentifikasi bernama Nesto Waylan, ditangkap sebelum Senin subuh.
Ia mengatakan ia masih menunggu laporan dari para penyelidik polisi yang belum pulang dari Mabungtot, yang tidak memiliki pelayanan telepon seluler. (*)
Copyright © ANTARA 2007