Ini adalah perjalanan yang luar biasa dalam hidup saya karena tidak semua orang mampu menjalankan pendakian ini. Jalan terjal, cuaca ekstrim, dengan suhu minus 15 derajat Celcius dan oksigen oksigen yang semakin menipis."

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Andalan Nasional Gerakan Pramuka Eko Sulistio berhasil mengibarkan bendera Merah-Putih dan bendera Pramuka di puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, menyebutkan bahwa Eko berhasil menuju puncak di ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut setelah melakukan perjalanan selama delapan hari yang dimulai dengan mendaki Machame Gate.

Machama Gate merupakan pintu gerbang menuju Gunung Kilimanjaro yang setiap tahun dikunjungi oleh 15.000 pendaki, sekitar 40 persen di antaranya berhasil mencapai puncak Kilimanjaro yang disebut dengan Stella Point.

Setiap pendaki diharuskan mengisi formulir pendaftaran, cek kesehatan, cek peralatan, cek porter, dan pemandu di Machama Gate sebelum mendaki Gunung Kilimanjaro.

Dalam misi pengibaran bendera menjelang HUT ke-71 RI dan HUT ke-55 Pramuka tersebut, Eko didampingi Adit, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia Nairobi, Kenya, 19 orang porter, tiga pemandu, dan seorang dokter.

Selama pendakian, Eko mengalami beberapa kendala, seperti pusing kepala, tidak nafsu makan, halusinasi, dan penyakit ketinggian.

"Ini adalah perjalanan yang luar biasa dalam hidup saya karena tidak semua orang mampu menjalankan pendakian ini. Jalan terjal, cuaca ekstrim, dengan suhu minus 15 derajat Celcius dan oksigen oksigen yang semakin menipis," kata Eko sebagaimana dikutip pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka.

Di ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut, cuaca makin ekstrem. Bahkan, beberapa pendaki dari Jepang, Jerman, Hong Kong, dan Taiwan harus dievakuasi ke bawah.

"Alhamduliah saya masih bisa lanjut karena misi ini sangat memotivasi saya," ujarnya menambahkan.

Di kalangan Pramuka, Eko dikenal sebagai pendaki handal. Dia pernah menaklukkan puncak Jaya Wijaya, Papua, yang berketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengaku bangga atas keberhasilan Eko dan mengapresiasi pihak KBRI.

"Saya sudah mendaki banyak gunung di dalam dan luar negeri. ini bukan semata soal kekuatan fisik, tapi juga kekuatan pikiran dan motivasi. Sebelum berangkat, pikiran Eko sudah ada di Puncak. Ada motivasi besar ingin membahagiakan banyak orang," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016