Hari ini operasi WB (waterbombing/pengeboman air) melibatkan dua helikopter dengan total 42 kali pengeboman air."
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengungkapkan, satelit mendeteksi 161 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terjadi di Pulau Sumatera.
"Pantauan satelit Terra dan Aqua sore ini atau pukul 16.00 Wib, jumlah titik panas melonjak dratis menjadi 161 titik dari hari sebelumnya cuma 55 titik," papar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Ahad.
Dia jelaskan, ke-85 titik panas tersebut tersebar pada sembilan provinsi dari total 10 provinsi di Sumatera. Untuk wilayah konsentrasi titik panas tersebut tercatat berada di Sumatera Selatan dengan jumlah 51 titik.
Lalu disusul dengan wilayah Bangka Belitung terdeteksi memberi sumbangan 40 titik panas, diikuti Sumatera Utara terpantau satelit menyumbang 26 titik dan tercatat di Riau telah terdapat 17 titik panas.
"Wilayah Lampung terpantau beri sumbangan 13 titik panas, kemudian Sumatera Barat tercatat menyumbang tujuh titik, Bengkulu terdeteksi empat titik, Jambi dua titik dan terakhir Kepulauan Riau terdapat satu titik panas," ucapnya.
Slamet tambahkan, 17 titik panas di Riau terdapat di tujuh kabupaten terutama wilayah pesisir seperti Rokan Hilir enam titik, Kampar tiga titik, Bengkalis, Rohul dan Kuantan Singingi masing-masing dua titik serta Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir berbagai sama satu titik panas.
"Untuk tingkat kepercayaan di atas 70 persen, menandakan titik api atau potensi karlahut empat titik yakni terjadi Kampar dua titik dan Rokan Hulu serta Rokan Hilir masing-masing satu titik," jelas dia.
Dua unit helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tergabung dalam Satgas Karlahut Provinsi Riau kemarin dilaporkan, telah melakukan operasi pengeboman air dengan menyiram sebanyak 176.000 liter air.
"Hari ini operasi WB (waterbombing/pengeboman air) melibatkan dua helikopter dengan total 42 kali pengeboman air," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Ia menjelaskan, operasi pengeboman air dilakukan di sejumlah Kabupaten yang terpantau terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seperti Rokan Hulu dan Bengkalis.
Di Rokan Hulu, lanjutnya, Karlahut terpantau terjadi di wilayah Bangun Purba, tepatnya di kawasan Bukit Barisan. Tim mengerahkan 16 kali pengeboman air dengan total air yang diangkut mencapai 64.000 ribu liter.
Selain jalur udara, katanya, tim darat juga dilaporkan berusaha mencapai wilayah yang terbakar. Namun, kendala geografis menghambat upaya petugas tim darat mencapai lokasi tersebut.
Sementara itu, pada hari ini tim Satgas juga mengerahkan helikopter pengebom air ke wilayah Tasik Serai, Kabupaten Bengkalis yang terbakar sejak 2 hari terakhir. Dari pantauan udara, lahan yang terbakar di kawasan tersebut berada di lahan bukaan.
Dari foto yang dilaporkan petugas, ucap dia, wilayah tersebut diduga sengaja dibakar untuk membuka kawasan konsesi baru. Tumpukan kayu dan kanal-kanal rapi terlihat jelas di kawasan tersebut.
"Di Bengkalis, tim juga mengerahkan operasi pengeboman air dengan total air yang diangkut 112.000 liter," lanjut Danlanud.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016