Hingga etape dua, pebalap yang baru pertama kali turun di kejuaraan yang didukung Kementerian Pariwisata itu mengumpulkan catatan waktu 05:21:10 atau unggul tujuh detik dari pebalap di bekalangnya Ricardo Garcia dari Kinan Cycling Team.
Munculnya nama Dylan dalam kancah balapan yang masuk dalam kalender UCI dengan kategori ini terbilang di luar dugaan. Apalagi, kejuaraan yang memasuki tahun kedelapan itu juga diikuti tim juara bertahan yaitu Pishgaman Cycling Team asal Iran.
Tekanan tim asal Iran ini sudah terlihat di etape kedua setelah salah satu pebalapnya yaitu Rahim Emami melesat dan finis terdepan. Namun, catatan waktu keseluruhan pebalap dengan nomor start dua ini masih tertinggal empat menit 14 detik dibelakangnya.
Kurang maksimalnya Dylan di etape dua ini bukan tanpa alasan karena diperjalanan pebalap berusia 22 tahun ini sempat mengalami kecelakaan. Beruntung pebalap dengan nomor start 125 ini mampu melanjutkan perlombaan hingga finis dan hanya terpaut 20 detik dibelakang sang juara etape, Rahim Emami.
"Saya tadi alami kecelakaan. Namun saya terus berusaha mengejar ketinggalan dan akhirnya bisa finis," kaya Dylan usai menerima medali.
Mendapatkan pengalaman berharga di etape dua akan dijadikan modal oleh Dylan untuk menjalani etape tiga dari Pasaman menuju Pasaman Barat dengan jarak tempuh 123,1 km, Senin (8/8). Apalagi lintasan yang akan dilalui hampir sama dengan etape dua.
Di etape tiga, semua pebalap akan melalui tiga titik King of Mountain (KOM) pada km 5 tepatnya di Bonjol. Selanjutnya di Duo Koto atau km 55,5 dan di Pasaman Barat atau km 81,3. Selain itu ada tiga titik sprint tepatnya di Lubuk Sikaping, Rambo Panti dan Talu.
Melihat kondisi lintasan dipastikan perlombaan akan ketat sejak awal karena jika tertinggal dari rombongan besar bisa dipastikan akan kesulitan untuk menjadi yang terbaik. Dylan mengaku akan berjuang untuk terus mempertahankan yellow jersey yang selama ini dipegang.
"Kerja sama tim sangat dibutuhkan. Makanya saya dan tim akan berusaha yang terbaik," kata pebalap yang cukup digandrung penonton di Sumatera Barat itu.
Perjuangan Dylan yang juga pemegang green jersey (raja sprint) untuk mempertahankan yellow jersey dipastikan akan tambah berat karena pebalap dari tim lain mulai menyodok. Seperti yang dilakukan oleh Pishgaman Cycling Team. Selain itu ada pebalap dari Kinan Cycling Team maupun 7 Eleven Filipina.
Selain yellow jersey, persaingan juga akan terjadi di predikat raja tanjakan. Selain pebalap Pishgaman Amir Kolahdouz yang saat ini memegang jersey polkadot, saat ini muncul nama Jyunggu Jang dari Korail Cycling Team yang akan menyodok. Dadi Suryadi dari Terengganu Cycling Team juga diprediksi akan menyodok.
Sementara untuk level nasional, Dadi Suryadi tetap kokoh diposisi puncak klasemen. Pebalap asal Sumedang Jawa Barat ini mengumpulkan total catatan waktu 05:21:21 atau unggul sembilan detik atas pebalap Timnas Indonesia, Robin Manulang.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016