Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat datang lebih baik dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 23 dolar AS, atau 1,68 persen, menjadi menetap di 1.344,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Emas berada di bawah tekanan luas setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan ketenagakerjaan besarnya, laporan Situasi Ketenagakerjaan pada Jumat, yang menunjukkan data penggajian non pertanian meningkat 255.000 pada Juli, menjaga tingkat pengangguran di 4,9 persen.
Analis mencatat bahwa laporan ini jauh lebih baik dari yang diharapkan dan termasuk revisi naik 5.000 untuk angka Juni.
Tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat sebesar 0,1 menjadi 62,8 persen yang menunjukkan bahwa banyak orang mulai bekerja, dan juga merupakan tanda penguatan, memberikan kepercayaan investor untuk menjauh dari aset "safe haven" emas dan beralih ke aset-aset yang lebih menguntungkan seperti ekuitas.
Logam mulia diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena indeks dolar AS juga naik 0,49 persen menjadi 96,25 pada pukul 17.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.
Ekuitas AS juga menempatkan tekanan pada logam mulia, ketika Dow Jones Industrial Average naik 158,42 atau 0,86 persen pada pukul 17.00 GMT.
Menurut analis, ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia akan turun.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS juga menempatkan tekanan pada emas karena menunjukkan peningkatan permintaan, meskipun defisit perdagangan melebar.
Laporan menunjukkan tingkat neraca perdagangan di negatif 44,5 miliar dolar AS, merupakan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dari tingkat sebelumnya, tetapi banyak analis percaya bahwa permintaan yang meningkat adalah tanda penguatan ekonomi.
Perak untuk pengiriman September turun 62,6 sen, atau 3,06 persen, menjadi ditutup pada 19,817 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 13,5 dolar AS, atau 1,16 persen, menjadi ditutup pada 1.151,5 dolar AS per ounce.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016