Surabaya (ANTARA News) - Manajemen Persebaya Surabaya memberikan warning atau peringatan tegas kepada pemainnya untuk bermain lebih maksimal dalam sisa pertandingan putaran pertama Liga Indonesia 2007, jika tidak ingin didepak. Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Persebaya, Arif Afandi dan Manajer Persebaya, Lilik Soehartojo kepada wartawan usai pertemuan dengan perwakilan klub-klub internal anggota Persebaya di Surabaya, Minggu. "Kami minta komitmen pemain untuk tampil lebih bagus dan maksimal sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani sebelumnya," kata Arif Afandi, menegaskan. Pertemuan pengurus dengan perwakilan klub internal Persebaya untuk mencari masukan dan solusi, guna perbaikan prestasi Persebaya yang kini terpuruk. Dalam pertemuan itu, sejumlah perwakilan klub menginginkan pengurus dan manajemen tim Persebaya secepatnya melakukan perbaikan, termasuk meminta komitmen pemain untuk bermain lebih maksimal. Arif Afandi menyatakan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan saat berakhirnya putaran pertama kompetisi. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi pencoretan pemain yang kontribusinya dinilai sangat minim. "Karena itu, sisa tujuh pertandingan putaran pertama harus dimaksimalkan. Saya optimis Persebaya masih bisa bangkit," ujarnya. Manajer Persebaya Lilik Soehartojo, juga menegaskan evaluasi dan perbaikan akan dilakukan menghadapi putaran kedua. "Semua akan di evaluasi. Tidak hanya pemain, tapi pelatih, manajer dan lainnya," paparnya. Meski posisi Persebaya saat ini terpuruk di zona degradasi, Lilik Soehartojo menilai, timnya belum bisa dikatakan gagal, karena kompetisi putaran awal belum berakhir. "Kalau perbaikan pada putaran kedua masih terpuruk, saya dengan jantan akan bilang gagal. Tapi sekarang pertandingan masih panjang, putaran pertama masih tersisa tujuh laga dan kami siap bangkit," tegasnya. Sementara itu, Pembina PS Fatahillah --klub anggota Persebaya-- Amang Mulya mengemukakan, semua pihak tidak perlu saling menyalahkan dan mencari kambing hitam atas jebloknya prestasi Persebaya saat ini. "Kalah menang dalam pertandingan itu wajar, tidak perlu saling menyalahkan, karena semua tim juga mengalami. Yang terpenting sekarang, manajemen tim harus introspeksi dan segera melakukan perbaikan," ucapnya. Edi Yuwono Slamet, pembina PS Mahasiswa menyatakan, kesalahan sistem yang diterapkan manajemen Persebaya, menjadi salah satu penyebab merosotnya prestasi tim musim ini. "Pemilihan pemain seharusnya menjadi kewenangan pelatih, bukan pengurus atau manajer. Tapi sistem itu tidak berjalan di Persebaya. Selain itu, keberadaan asisten manajer teknik dan asisten pelatih juga kurang memberi kontribusi," tambahnya. Ia berharap, manajemen tim segera melakukan pendekatan dengan pemain dan menagih komitmen mereka seperti yang tercantum dalam kontrak. "Kalau memang pemain itu sudah tidak mampu lagi, lebih baik dicoret saja dari tim," tegasnya. Pengamat bola Andi Slamet menegaskan, ada dua solusi untuk perbaikan Persebaya, yakni memecat pelatih dan manajer, atau tetap mempertahankannya, namun harus disertai solusi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007